Selama peradangan, sistem imun juga melepas molekul bersifat racun bagi virus dan jaringan paru-paru.
Tanpa penanganan yang tepat, fungsi paru-paru pasien dapat menurun hingga membuat pasien kesulitan bernapas.
Kondisi inilah yang bisa mengancam kelangsungan hidup pasien Covid-19.
"Maka sering pada pasien Covid-19 membutuhkan ventilator untuk membantu pernapasan," ujar Mahirsyah.
Mahirsyah menerangkan, interleukin-6 merupakan salah satu jenis sitokin yang terlibat pada proses inflamasi dan kanker.
Untuk pengobatan, obat anti-interleukin-6, seperti Tocilizumab dan Sarilumab sudah digunakan pada uji klinis pasien Covid-19.
Vitamin C juga bisa diberikan kepada pasien Covid-19. Sebab, vitamin C bersifat antioksidan yang disebut dapat mengurangi keparahan badai sitokin.
Badai sitokin yang terjadi bergantung pada daya tahan tubuh atau sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus yang masuk.
Jika daya tahan tubuh kuat, virus yang masuk bisa dikalahkan dan pasien Covid-19 bisa sembuh.
(Sumber: Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas, Nur Rohmi Aida, Irawan Sapto Adhi | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas, Irawan Sapto Adhi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.