Pada beberapa penelitian telah melaporkan bahwa tingkat sitokin pro-inflamasi yang sangat tinggi diproduksi selama crosstalk antara sel epitel dan sel kekebalan Covid-19, yang telah menghubungkan badai sitokin dengan komplikasi parah.
Meskipun masih belum jelas bagaimana virus mengubah profil sitokin protektif menjadi inflamasi badai sitokin, tetapi tampaknya sitokin diproduksi oleh sel bawaan karena limfopenia sering dilaporkan dalam kondisi ini.
Adapun limfopenia adalah penurunan jumlah limfosit dibawah nilai normal karena pergeseran produksi sitokin.
Baca juga: Belum Dapat SMS? Ini Cara Unduh dan Cetak Sertifikat Vaksin Covid-19
Lebih lanjut, Mahirsyah menambahkan, obat anti-interleukin-6, seperti Tocilizumab dan Sarilumab telah digunakan pada uji klinis pasien Covid-19.
Selain itu, menurutnya vitamin C juga perlu diberikan kepada pasien Covid-19.
Perlu diketahui, vitamin C bersifat antioksidan sehingga diduga dapat mengurangi keparahan badai sitokin.
Badai sitokin, imbuhnya tergantung pada daya tahan tubuh atau sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus yang masuk.
"Apabila daya tahan tubuh kuat, virus yang masuk bisa dikalahkan dan pasien Covid-19 bisa sembuh," katanya lagi.
Baca juga: Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19 di Peduli Lindungi