Adapun secara normal, di Amerika terdapat 3 bulan purnama di setiap musimnya. Namun ketika ada 13 bulan purnama dalam setahun, maka secara otomatis akan ada satu musim yang memiliki 4 bulan purnama.
Saat hal itu terjadi maka bulan purnama yang ketiga di musim itu akan disebut sebagai Bulan Biru dan bulan yang keempat disebut sebagai Bulan Akhir.
Namun, istilah tersebut mengalami kesalahpahaman.
Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Fenomena Blue Moon dan Waktu Puncak untuk Menyaksikannya
Pada Maret 1946 Sky & Teleschope menampilkan artikel “Once in a Blue Moon” yang saat itu mengutip ucapan James Hugh Pruett.
Dirinya saat itu menyebut bahwa bulan purnama kedua yang muncul dalam satu bulan adalah Blue Moon.
Mulai saat itu terdapat kesimpangsiuran informasi mengenai yang manakah penyebutan yang tepat mengenai Bulan Biru.
Kini, penyebutan Blue Moon mengikuti aturan Almanak lama, di mana musim panas 2021 terdapat empat bulan purnama yakni pada 24 Juni, 23 Juli, 22 Agustus dan 20 September.
Adapun bulan purnama ketiga yakni 22 Agustus inilah yang kemudian disebut sebagai Bulan Biru.
Di masa lalu, sebenarnya Bulan Purnama tampak berwarna biru memang benar pernah terjadi.
Namun saat itu penyebabnya adalah karena adanya aerosol antropogenik yang masuk ke atmosfer.
Seperti adanya abu dan debu vulkanik akibat letusan hebat Gunung Krakatau Agustus 1883 serta adanya kebakaran hutan 1950 di Kanada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.