Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kasus Pembunuhan di Subang, Barang Bukti hingga Dugaan Pelaku

Kompas.com - 21/08/2021, 16:15 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat, dengan korban ibu dan anak menyita perhatian khalayak luas.

Korban Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan oleh Yosef, suami Tuti, di dalam bagasi mobil Alphard yang diparkir di garasi rumah, pada Rabu (18/8/2021).

Kasus pembunuhan ibu dan anak ini masih terus diselidiki oleh kepolisian.

Kedua korban telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Istuning, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat.

"Saya mohon doanya supaya istri bersama anak kesayangan saya diterima di sisi Allah. Saya tidak menyangka ditinggalkan secepat ini," kata Yosef seusai pemakaman.

Berikut sejumlah fakta yang berhasil dihimpun terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

Baca juga: Memburu Pembunuh Ibu dan Anak di Subang dari Jejak yang Tertinggal

1. Ditemukan di bagasi

Pada Rabu (18/8/2021) pagi, Yosef pulang ke rumah yang ia tempati bersama Tuti dan Amalia.

Sebelumnya pada Selasa (17/8/2021) malam, Yosef pergi ke rumah istri mudanya.

Saat tiba di rumah, Yosef mendapati rumahnya berantakan. Ia juga tak menemukan Tuti dan Amalia.

Merasa ada yang janggal, Yosef lantas melapor ke Polsek Jalan Cagak. Bersama anggota kepolisian, ia mencari keberadaan istri dan anaknya.

Jasad keduanya kemudian ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard yang terparkir di garasi rumah.

Awalnya, Yosef menemukan ceceran darah di sekitar lokasi kejadian yang mengarah ke mobil Alphard.

Ketika bagasi dibuka, Yosef dan anggota kepolisian menemukan jasad Tuti dan Amalia dalam kondisi tumpang-tindih serta mengeluarkan banyak darah.

Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa saksi-saksi, dan mengautopsi kedua jenazah.

Baca juga: Kesaksian Suami Temukan Istri dan Anaknya Tewas di Bagasi Mobil Mewah, Awalnya Ikuti Jejak Darah

 

2. Serangan benda tumpul

Hasil autopsi menunjukkan bahwa Tuti dan Amalia tewas dengan luka berat di kepala diduga akibat serangan benda tumpul. Adapun Tuti juga mengalami robek di bibir.

Polisi menemukan papan pencuci baju dengan noda darah yang diduga sebagai alat untuk memukul kedua korban.

Ditemukan juga pisau dan karpet dengan bercak darah di sekitar lokasi penemuan kedua jenazah.

Hasil autopsi juga menunjukkan bahwa Tuti diperkirakan lebih dulu dibunuh oleh pelaku.

Tuti diperkirakan meninggal empat jam sebelum Amalia atau sekitar pukul 01.00 WIB.

Sedangkan Amalia diperkirakan meninggal dunia pada pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Sebut Korban Diduga Dipukul dengan Kayu Cucian

3. Ibu dibunuh saat tidur, anak sempat melawan

Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan, Tuti diduga dieksekusi di kamar tidurnya.

Dugaan itu muncul berdasarkan hasil olah TKP, di mana ditemukan bercak darah di kamar tidur Tuti.

Tak hanya itu, polisi juga menduga bahwa jasad Tuti sempat dibersihkan di kamar mandi oleh pelaku, sebelum akhirnya dimasukkan ke bagasi mobil Alphard.

Sementara itu, polisi menduga bahwa Amalia sempat melawan saat diserang oleh pelaku.

"Sepertinya pada saat korban dipukul, korban yang bernama Tuti sedang tidur. Karena tidak ada tanda perlawanan dari korban, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kemudian anak korban sepertinya ada perlawanan karena ada bekas pukulan," kata Sumarni.

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Jenazah Tuti Dibersihkan Sebelum Dimasukkan ke Bagasi Mobil

 

4. Pelaku orang dekat dan lebih dari satu

Sumarni mengatakan, berdasarkan olah TKP, polisi menduga bahwa pelaku pembunuhan ibu dan anak itu adalah orang dekat.

Polisi tidak menemukan tindak pidana pencurian. Selain itu, polisi juga tidak menemukan tanda-tanda kerusakan dari pintu masuk rumah tersebut.

"Diketahui dari hasil olah TKP serta keterangan dari saksi-saksi diduga pelaku ini mengenal dengan korban dan sudah mengetahui situasi dari dalam rumah korban," kata Sumarni.

Polisi juga menduga bahwa pelaku pembunuhan ibu dan anak ini berjumlah lebih dari satu orang.

Sumarni mengatakan, dugaan itu berasal dari temuan jejak tapak kaki berbeda, yang ditemukan di dalam rumah.

"Dari jejak tapak kaki yang berbeda (ada) dua. Jadi diduga lebih dari satu orang," kata Sumarni.

Baca juga: Polisi Sebut Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Diduga Tahu Kondisi Rumah Korban

 

5. Bercak darah di baju saksi

Dari hasil olah TKP, polisi juga telah menemukan beberapa barang bukti di lokasi kejadian, di antaranya papan pencuci baju, pisau stainless, karpet dengan bercak darah, pakaian korban, serta sidik jari.

Selain itu, dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa ternyata ponsel milik Amalia hilang dan diduga dibawa pelaku.

"Informasinya hanya handphone anak saja yang diambil, yang lainnya tidak ada," kata Sumarni.

Sementara itu, pada Kamis (19/8/2021) polisi telah memeriksa empat orang saksi terkait dengan kasus pembunuhan ibu dan anak ini.

Sumarni mengatakan, polisi menemukan bahwa baju milik salah seorang saksi terdapat bercak darah.

"Kami juga mengumpulkan barang-barang bukti yang ada di TKP termasuk baju yang ada di TKP yang dikenakan salah satu saksi, di mana baju tersebut ada bercak darah," kata Sumarni.

Akan tetapi, polisi masih belum bisa memastikan siapa pelaku pembunuhan tersebut, karena saat ini masih dilakukan penyelidikan.

"Kami masih belum bisa sampaikan, masih dalam penyelidikan, tapi kami sudah fokuslah," kata Sumarni.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi: Salah Satu Saksi Bajunya Ada Bercak Darah

(Sumber: Kompas.com/Kontributor Bandung: Agie Permadi | Editor: David Oliver Purba, Aprilia Ika, Candra Setia Budi, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com