Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sertifikat Vaksin 1 dan 2 Tak Muncul di PeduliLindungi? Coba Cara Ini

Kompas.com - 13/08/2021, 18:50 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Sertifikat tersedia dalam bentuk fisik seperti sertifikat atau kartu, dan nonfisik atau dalam bentuk digital.

Ada 3 cara untuk mengunduh sertifikat vaksinasi digital, meliputi:

1. SMS

Mereka yang sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19 akan mendapat SMS dari nomor 1199.

SMS itu berisi nama lengkap, nomor NIK, nomor tiket vaksin, dan jadwal vaksinasi dosis kedua lengkap dengan tanggal serta lokasi pemberian vaksin Covid-19.

Selanjutnya, peserta juga akan menerima link untuk melihat sertifikat vaksin digital. Klik link tersebut dan unduh sertifikat vaksin.

Baca juga: Sertifikat Vaksin Lama, Apakah Bisa untuk Syarat Bepergian?

2. Website PeduliLindungi.id

Masyarakat bisa mengunduh sertifikat vaksin dari website PeduliLindungi.id. Berikut langkahnya:

  • Kunjungi website https://pedulilindungi.id/
  • Pilih "Lihat Tiket & Sertifikat Vaksinasi"
  • Masukkan nomor HP yang telah terdaftar saat mengikuti vaksinasi Covid-19
  • Masukkan kode OTP yang dikirim lewat SMS
  • Klik menu "Sertifikat Vaksin" yang terletak di samping kiri, lalu download

Ada dua sertifikat vaksin yang bisa diunduh, baik sertifikat tahap pertama maupun tahap kedua. Masyarakat boleh mencetak sertifikat vaksin miliknya sesuai kebutuhan.

3. Aplikasi PeduliLindungi

Selain melalui website, sertifikat vaksin juga bisa diakses melalui aplikasi Pedulilindungi yang tersedia bagi pengguna Android dan iOS.

Setelah mengunduh aplikasi PeduliLindungi, berikut langkah untuk mengakses sertifikat vaksin:

  • Isi nama lengkap dan nomor HP di kolom yang tersedia.
  • Kita akan menerima kode OTP yang dikirimkan melalui SMS. Buka kembali aplikasi PeduliLindungi, lalu masukkan kode OTP tersebut.
  • Setelah berhasil membuat akun, pengguna akan masuk ke halaman utama (beranda). Klik ikon "Profil".
  • Pilih "Sertifikat Vaksin", lalu pilih "Periksa".
  • Isi NIK dan nomor HP yang didaftarkan untuk melaksanakan program vaksinasi.
  • Di halaman berikutnya, akan tertera sertifikat tahap pertama dan tahap kedua.
  • Klik salah satu tahap penyuntikan vaksinasi untuk mendownload sertifikat.
  • Klik "Ya" untuk download sertifikat vaksinasi. Sertifikat akan langsung tersimpan dalam penyimpanan smartphone.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com