Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Bisnis Hasil Swab Palsu di Bus

Kompas.com - 30/07/2021, 20:50 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com – Di media sosial beredar sebuah video dengan narasi adanya praktik bisnis penjualan hasil swab palsu di dalam bus dengan tarif Rp 90.000 per orang.

Video ini viral di berbagai platform media sosial.

Video yang beredar memperlihatkan seorang wanita berbaju APD tengah membagikan kertas yang disebut sebagai hasil swab.

Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, narasi yang beredar tersebut tidak tepat.

Yang dibagikan adalah hasil tes swab setelah para penumpang itu melakukan tes Covid-19.

Narasi yang beredar

Video yang disebut sebagai video bisnis hasil swab palsu salah satunya dibagikan akun Facebook ini..

Ia membagikan unggahan dengan menyertakan narasi sebagai berikut:

“Viral… Bisnis Hasil Swab Palsu di Dalam Bus Rp 90.000 per orang,” tulisnya.

Dalam video itu terlihat seorang wanita mengenakan APD tengah membagikan kertas, dan sejumlah orang terlihat memberikan sejumlah uang kepada wanita tersebut.

Dalam video, terdengar seseorang menanyai wanita tersebut jumlah yang harus dibayar, dan dijawab, "Rp 90.000".

Suara laki-laki tersebut kemudian menanyai jangka waktu dan apakah jika kembali harus melakukan swab ulang. 

hoaks video yang memperlihatkan seorang wanita membagikan hasil swab palsu di bustanngkapan layar Facebook hoaks video yang memperlihatkan seorang wanita membagikan hasil swab palsu di bus

Konfirmasi Kompas.com

Peristiwa itu diketahui terjadi di bus yang melintas di wilayah Lampung Selatan.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edwin mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di rest area Km 33 Jalan Tol Trans-Sumatera, Lampung Selatan.

Video direkam pada Jumat, 23 Juli 2021.

Edwin menjelaskan, penumpang dalam bus tersebut adalah penumpang bus dari Payakumbuh yang hendak menyeberang ke Merak.

Lokasi rest area merupakan tempat rapid test antigen mandiri (berbayar) yang disediakan oleh Organisasi Angkutan Darat (organda).

“Lokasi rapid test itu sifatnya mandiri dan berbayar. Lokasi rapid test itu legal,” kata Edwin.

Rapid test tersebut merupakan kerja sama Assalam Medical Center dan pengelola jalan tol PT Hutama Karya.

Polisi melakukan pemeriksaan terhadap sopir bus, kondektur, dan petugas pelaksana rapid test.

Dari pemeriksaan diketahui bahwa semuanya sudah sesuai prosedur yakni menggunakan rapid test antigen yang disediakan klinik.

“Awalnya, semua penumpang itu turun dari bus untuk rapid antigen. Sambil menunggu hasil rapid test, para penumpang naik kembali ke dalam bus,” kata Edwin.

Sebelum perempuan ber-APD tersebut terekam membagikan surat bebas Covid-19, kondektur bus sempat diminta mengambil surat dan menarik biaya secara kolektif tapi kondektur tidak bersedia sehingga petugas naik dan membagikan surat serta menarik biaya rapid.

Penanggung Jawab Klinik AMC 3 dr. Pipit Yuliarpan mengklarifikasi kejadian viral tersebut.

Dalam keterangan tertulisnya, ia menegaskan narasi yang beredar yang menyebut video tersebut merupakan bisnis swab test palsu adalah tidak benar.

"Bahwa video tersebut tidak benar atau hoax dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Video tersebut hanya menunjukan proses akhir dari rangkaian alur pemeriksaan Antigen yang kami laksanakan, yaitu pendaftaran, pemeriksaan, pembayaran dan pembagian hasil," kata Pipit seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (28/7/2021).

Kesimpulan

Informasi yang menyebut adanya bisnis hasil swab palsu di dalam bus seharga Rp 90.000 adalah tidak benar.

Pihak-pihak yang dikonfirmasi Kompas.com menjelaskan bahwa video yang viral tersebut merupakan kegiatan legal dan pembagian hasil swab dilakukan setelah penumpang menjalani pemeriksaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com