Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Dapatkan Beasiswa ke Korea Selatan Bagi Mahasiswa S1

Kompas.com - 24/07/2021, 08:30 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Bagi Anda yang suka drama Korea dan bisa berbicara bahasa Korea dasar, Negeri Ginseng membuka kesempatan beasiswa selama 6 bulan untuk berbagai jenjang pendidikan, termasuk S1.

Korea Foundation membuka program Fellowship for Korean Language Training (KLT) atau kursus bahasa Korea sejak tahun 1996. Program ini ditujukan untuk mempromosikan studi Korea dan kegiatan terkait Korea di luar negeri.

Untuk pendaftaran program tahun 2022, Anda bisa bersiap-siap mulai sekarang. Pendaftaran berlangsung hingga 31 Agustus 2021.

Setiap tahun, Korea Foundation menyediakan sekitar 40 kursi bagi pendaftar yang lolos seleksi. Kesempatan terbuka lebar bagi siapapun yang mengambil jurusan studi Korea (humaniora, ilmu sosial, dan seni & budaya), atau sedang terlibat dalam penelitian terkait Korea, atau bekerja di bidang terkait Korea.

Baca juga: Grandprix Thomryes Tolak Beasiswa Korea dan Pilih Mengabdi di ITB

Belajar bahasa di Korea Selatan selama 6 bulan

Dilansir dari laman resmi, pelatihan Fellowship for Korean Language Training (KLT) ini akan berlangsung sedikitnya 6 bulan dan maksimal 1 tahun. Untuk itu, peserta harus bisa memenuhi syarat mampu mengerti dan berbicara setidaknya bahasa Korea dasar.

Program akan dimulai pada bulan Maret atau September 2022. Durasi penerimaan beasiswa dapat diperpanjang hingga 2-3 bulan dengan total maksimal 12 bulan apabila penerima beasiswa mencatat nilai memuaskan.

Cakupan beasiswa

Tak hanya kesempatan belajar bahasa dan budaya Korea, program ini memberikan beberapa fasilitas selama Anda di sana. Beasiswa ini mencakup: 

1. Uang sekolah dan biaya lembaga pendidikan.

2. Tunjangan hidup setiap bulan sebesar:

  • KRW 1.000.000 atau sekitar Rp 12,6 juta per bulan bagi sarjana, pemegang gelar BA atau MA atau individu dengan kurang dari tiga tahun pengalaman karier terkait
  • KRW 1,200,000 atau sekitar Rp 15,1 juta per bulan bagi kandidat PhD dan mereka yang memiliki setidaknya tiga tahun pengalaman karier terkait

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com