KOMPAS.com - Provinsi DKI Jakarta menjadi perhatian dunia internasional karena kondisi pandemi Covid-19 yang sangat mengkhawatirkan.
Bahkan sejumlah negara terpaksa mengeluarkan peraturan untuk menutup akses penerbangan dari Indonesia, serta mengevakuasi warga negaranya dari Indonesia.
Seberapa mengkhawatirkan kondisi pandemi di Indonesia?
Untuk melihat kondisi Covid-19 saat ini dapat terlihat dari penambahan kasus di ibukota DKI Jakarta yang hampir mendekati 100.000 kasus.
Data Rabu (14/7/2021), jumlah pasien yang terpapar Covid-19 di Jakarta sebanyak 99.751 kasus.
Sementara jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 yang tersedia di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta hanya berkisar 10.000 kasus saja.
Dampaknya banyak pasien yang terlantar di tenda darurat yang didirikan di halaman depan rumah sakit.
Sebagian lagi terpaksa menyerah dan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Baca juga: Separah Apa Kondisi Covid-19 di Jakarta? Pasien 10 Kali Lebih Banyak dari Kapasitas RS
Cerita dari warga Jakarta yang mengalami kejadian kondisi buruk dan akhirnya meninggal sebelum mendapat penanganan medis.
Salah satunya terjadi pada warga RW 019 Kelurahan Tugu Utara Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Menurut keterangan Ketua RW 019 Kelurahan Tugu Utara Ricardo Hutahean dikutip dari Kompas.com, seorang warga yang positif Covid-19 akhirnya meninggal dunia di atas becak.
Kejadian tersebut terjadi karena pasien sedang dalam perjalanan untuk segera berobat ke rumah sakit.
"Ada warga yang sampai sesak napas, kami angkut pakai becak. Susah akses ambulans. Saya coba telepon ke rumah sakit supaya dapat ruang di ICU (tetapi belum dapat juga) sampai akhirnya meninggal dunia," ujar Ricardo.
Sebagian warga hidup dalam ketidakberdayaan
Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Eny Rochayati menyebutkan masyarakat yang tinggla di perkampungan Jakarta, salah satunya di daerah Jakarta Utara hidup dalam ketidakberdayaan.
Baca juga: DKI Jakarta Catat 304 Kasus Covid-19 dengan Varian Corona Delta, Alpha, dan Beta