Salah satu poin dalam aturan ini menyebutkan, Vaksinasi Gotong Royong adalah pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada individu/orang perorangan yang pendanaannya dibebankan kepada yang bersangkutan.
Untuk diketahui, harga beli vaksin dalam program vaksinasi gotong royong individu ini sebesar Rp 321.660 untuk satu dosis.
Peserta vaksinasi juga akan dikenakan tarif pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910 per dosis. Dengan demikian, peserta harus mengeluarkan Rp 439.570 setiap satu dosis penyuntikan.
Karena dibutuhkan dua dosis vaksin, maka setiap orang harus mengeluarkan biaya Rp 879.140.
Kebijakan vaksinasi Covid-19 gotong royong bagi individu secara berbayar ini dinilai tidak etis. Pasalnya, kebijakan ini dilakukan di tengah penyebaran dan penularan virus corona yang semakin menggila.
Selain itu, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa mengakses atau mendapatkan vaksinasi gratis dari pemerintah.
Merujuk data dari Kementerian Kesehatan, hingga Selasa (13/7/2021), pemerintah baru bisa melakukan vaksinasi dosis pertama pada 36.914.607 orang.
Artinya baru sekitar 17,7 persen dari target sasaran vaksinasi yang mencapai 208,3 juta orang.
Dari jumlah tersebut baru 15.190.998 orang yang telah menerima suntikan vaksin dosis kedua. Dengan demikian, baru 7,3 persen target vaksinasi yang diinginkan pemerintah tercapai.
Selain tidak etis, program ini juga dinilai sebagai bentuk komersialisasi vaksin. Padahal sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah menegaskan bahwa pemerintah akan menggratiskan semua vaksin Covid-19.
Pemerintah semestinya fokus pada perluasan dan percepatan program vaksinasi nasional dibanding sibuk berdagang vaksin dengan rakyatnya sendiri. Misalnya dengan mendatangi langsung masyarakat, memperbanyak tenaga vaksinator, serta menambah kuota vaksin di daerah.
Pemerintah membantah bahwa program vaksinasi gotong royong individu ini adalah komersialisasi vaksin. Menurut pemerintah, masyarakat masih tetap bisa mengakses dan mendapatkan vaksinasi gratis yang dilakukan pemerintah.
Program vaksinasi berbayar ini hanya dimaksudkan untuk mempercepat target capaian vaksinasi guna mempercepat target herd immunity. Selain itu, program vaksinasi mandiri ini merupakan opsi. Artinya tidak ada paksaan dalam program ini.
Mengapa program vaksinasi berbayar ini memicu polemik? Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas program ini? Lalu apa solusi untuk memecah kebuntuan ini?
Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (14/7/2021), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.