Hari Ini Dalam Sejarah: Penulis Ernest Hemingway Meninggal Dunia

Dia menemukan kesuksesannya sebagai penulis profesional, saat novel pertamanya, The Sun Also Rises terbit pada 1926. Ia pun menghabiskan waktunya dengan berkeliling dunia.

Kemudian, pada 1940, Hemingway membeli sebuah rumah di Kuba, yang menjadi tempat tinggal utamanya selama 20 tahun.

Di tahun yang sama, Hemingway menulis novel For Whom the Bell Tolls. Sebuah novel yang karakter utamanya diceritakan melakukan bunuh diri dengan cara yang sama seperti ayahnya.

Baca juga: Aturan Perjalanan PPKM Darurat 3-20 Juli: Harus Tunjukkan Kartu Vaksin

The Old Man and the Sea

Dia menerbitkan karya fiksi besar sekaligus terakhirnya, The Old Man and the Sea pada 1952.

Di tahun berikutnya, Hemingway memenangkan HadiahPulitzer dan Nobel Sastra pada 1954.

Di tengah puncak karir internasionalnya, Hemingway hampir terbunuh dalam dua kecelakaan pesawat saat bepergian ke Afrika, menderita tengkorak retak, hati dan limpa pecah, dua cakram retak, serta cedera lainnya.

Kecelakaan itu menyebabkan penurunan kesehatan yang, baik secara fisik dan mental. Namun, Hemingway mengabaikan perintah dokter dan malah meneguk banyak minuman beralhokol.

Kesehatan mental

Sebagai seorang penulis paling berpengaruh di abad ke -20, kebaruan prosa Hemingway memikat para kritikus dan pembaca.

Di kalangan para penulis lain, dia dikenal dengan kepribadiannya yang luar biasa, sombong, dan maco yang membuatnya sering muncul di artikel surat kabar.

Temperamen Hemingway yang naik-turun, diperparah oleh kebiasaan minum. Kepribadian itu sering membuatnya bermusuhan dengan lingkar pertemanannya.

Akan tetapi, di balik sifatnya itu, Hemingway menghadapi perjuangan seumur hidup melawan depresi, alkoholisme, dan masalah kesehatan mental.

Baca juga: [POPULER TREN] PPKM Darurat 3-20 Juli: Aturan Lengkap, Daerah yang Menerapkan, dan Bedanya dengan PPKM Mikro

Kronologi kematian

Di usia yang ke 62 tahun, Hemingway tinggal di Idaho, Amerika Serikat bersama isteri keempatnya, Mary.

Mengutip New York Times, pada 2 Juli 1961, sekitar pukul 07.30 pagi, Mary mendapati penulis berjanggut, mengenakan jubah dan piyama ini tewas di serambi rumah.

Ada luka tempak di kepalanya. Sementara sebuah senapan laras ganda, 12-gauge tergeletak di sampingnya.

Mary, satu-satunya orang lain di rumah itu, mendengar suara tembakan saat tertidur di kamar tidur di lantai atas.