Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Suntik Vaksin Segera, Jangan Ditunda-tunda Saat Siap dan Tersedia

Kompas.com - 29/06/2021, 09:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

APA kabar? Semoga kabarmu baik juga kabar orang-orang yang kamu kasihi. Jika kabarmu baik dan orang-orang yang kamu kasihi juga baik kabarnya, bersyukurlah.

Ungkapan syukur itu bisa diwujudkan dalam upaya tetap disiplin dan lebih gigih menjaga kesehatan sebagai pijakan kabar baik kita. 

Hari-hari ini, kabar baik tampaknya jauh dari pengalaman harian banyak orang, juga orang-orang yang mereka kasihi.

Di grup percakapan dan di media sosial, silih berganti kabar duka datang dari orang-orang yang kita kenal. Permohonan doa dan dukungan disampaikan untuk orang-orang yang dekat dengan kita.

Tidak lama kemudian, kabar duka dari pemohon doa disampaikan. Teman atau saudara yang sakit tidak tertolong lagi karena tidak tertangani.

Hening grup percakapan selain berurutan saling memberi ucapan duka dan doa untuk menguatkan dari kejauhan.

Beberapa teman saya menjauhi situasi yang menekan ini dengan menonaktifkan sementara grup percakapan dan juga media sosial. Mengambil jeda dan jarak dilakukan dengan sadar.

Dengan jeda dan jarak, apakah fakta tidak lagi ada?

Fakta tidak berubah dan tetap nyata adanya. Namun, fakta yang terjadi dan ada di luar kendalinya tidak menjadi beban pikiran. Fakta itu tidak sempat mampir ke pikiran apalagi menggangu jiwa.

Hari-hari teman saya menjadi lebih tenang. Mekanisme di dalam diri yang dipilih dengan sadar membantunya menghadapi situasi yang tidak mudah ini. 

Bagaimana mekanisme dalam dirimu untuk menghadapi situasi tidak mudah hari-hari ini?

Sejumlah tenaga kesehatan membawa lilin untuk memberi penghormatan terakhir kepada mendiang Liza Putri Noviana di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Liza merupakan tenaga kesehatan pertama di RSDC yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Sejumlah tenaga kesehatan membawa lilin untuk memberi penghormatan terakhir kepada mendiang Liza Putri Noviana di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Liza merupakan tenaga kesehatan pertama di RSDC yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19.
Alarm tanda bahaya sudah dibunyikan seminggu terakhir oleh banyak pihak yang memiliki otoritas. Makin kerap bunyi ambulans terdengar di sekitar kita.

Wisma Atlet di Kemayoran yang menjadi rumah sakit darurat Covid-19 mulai kewalahan. Pasien yang sudah membaik kondisinya meskipun masih positif, dipulangkan.

Ambulans bergantian datang tidak habis-habis. Wisma Atlet tidak mampu lagi menampung pasien kecuali pasien yang membaik kondisinya meskipun masih positif dipulangkan.

Wisma Atlet adalah gambaran. Di banyak tempat di Pulau Jawa, kondisi serupa kita dengar.

Untuk permintaan tolong mencarikan tempat perawatan intensif di rumah sakit, kita warga masyarakat pada umumnya tidak berdaya. Aparat negara demikian pula, dalam posisi tidak berdaya.

Karena itu, jika kabar kita baik, sehat begitu juga orang-orang yang kita kasihi bersyukurlah. Ungkapan syukur itu bisa dilakukan dengan tetap menjaga kesehatan agar tidak menambah beban rumah sakit.

Gambaran kondisi genting ini tergambar dari kisah Agus Rahmanto. Wakil Kepala Polres Jakarta Selatan ini akhirnya menangis lantaran gagal menyelamatkan nyawa warga yang tidak berdaya karena Covid-19.

Kamis, 24 Juni 2021, Agus hendak mengevakuasi Budi (59), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dengan masker dobel, pelindung mata dan keberanian, Agus dan tiga orang lain memberanikan diri menggotong dan mengeluarkan Budi dari rumahnya.

Agus tidak mengenal Budi yang telat mendapat pertolongan. Saat dievakuasi, Budi yang lemah kondisinya megenakan baju dan sarung saja. Ambulans yang dinanti-nantikan untuk mengevakuasi Budi ke rumah sakit tidak kunjung tiba.

Akhirnya ambulans tiba di kawasan yang separuh warganya terpapar Covid-19. Namun, sopir ambulans bertanya-tanya hendak di bawa ke mana dan akhirnya tidak jalan-jalan juga. 

Agus berinisiatif memakai mobil Kijang milik warga yang dipinjamkan untuk membawa Budi. Budi dimasukkan ke dalam mobil Kijang lalu Agus mengemudikannya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu sambil berkoordinasi.

Wakapolres Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto (kiri) tak kuasa menahan tangis saat warga Jagakarsa, Budi (59) yang ditolongnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada (25/6/2021). Budi sebelumnya terlambat ditangani dalam kondisi kritis.Dok. Polres Metro Jakarta Selatan Wakapolres Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto (kiri) tak kuasa menahan tangis saat warga Jagakarsa, Budi (59) yang ditolongnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada (25/6/2021). Budi sebelumnya terlambat ditangani dalam kondisi kritis.
Namun, upaya Agus dan beberapa orang lain tidak membawa hasil yang diharapkan. Budi tidak tertolong saat sampai di RSUD Pasar Minggu.

Tubuh Budi yang sebelumya lemas terbujur kaku saat diturunkan dari mobil Kijang di lobi RSUD Pasar Minggu. Agus menangis di trotoar RSUD mendapati kenyataan ini.

Kisah Agus dan Budi adalah gambaran kita hari-hari ini. Upaya kita kerap berhadapan dengan keterbatasan dan ketidakberdayaan menghadapi realita.

Kita mendengar keluarga, saudara, teman, kawan atau kenalan meminta pertolongan dan bantuan. Sejumlah upaya kita lakukan. Banyak yang tidak bisa berbuat apa-apa juga. Ujung kisah mengharapkan keajaiban atau mengikhlaskan.

Pilu dan menyayat-nyayat perasaan. Kondisi memang sangat tidak memungkinkan. Karena itu, buat kamu yang masih sehat dan orang-orang yang kamu kasihi masih sehat, mari bersama-sama melandaikan kurva penularan.

Rumah sakit dan tenaga medis yang serba terbatas di benteng terkahir pertahanan perlu kita perkuat tidak justru membuat mereka makin kewalahan. Kondisi buruk yang menyesakkan ini jangan sampai tidak berkesudahan.

Minggu lalu, dua rekor berturut-turut terjadi untuk penambahan kasus Covid-19 di Indonesia. Minggu (27/6/2021), dilaporkan ada  21.342 kasus atau naik 247 kasus dari Sabtu (26/6/2021) sebanyak 21.095.

Total kasus Covid-19 yang dilaporkan hingga Minggu ini mencapai 2.115.304 orang terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu.

Seorang tenaga kesehatan meneteskan air mata saat melepas jenazah rekannya Liza Putri Noviana di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Liza merupakan tenaga kesehatan pertama di RSDC yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Seorang tenaga kesehatan meneteskan air mata saat melepas jenazah rekannya Liza Putri Noviana di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Liza merupakan tenaga kesehatan pertama di RSDC yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19.
Varian Delta yang pertama kali teridentifikasi di India menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus di Indonesia. Varian Delta didapati sangat mudah menular dan lebih berbahaya dibandingkan varian lainnya.

Kepala petugas Kesehatan Queensland, dr Jeannete Young menyebut, varian Delta ini dapat menular melalui kontak dengan durasi sekitar 5 hingga 10 detik saja.

Mar kita mengenali gejalanya agar kita lebih waspada dan tahu harus berbuat apa di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan saat ini.

Mereka yang terpapar varian Delta memiliki beberapa gejala umum seperti sakit perut, selera makan hilang, mual, nyeri sendi, gangguan pendengaran, sakit kepala, sakit tenggorokan, demam.

Berbeda dengan yang kita ketahui sebelumnya, batuk dan kehilangan penciuman merupakan gejala awal yang jarang terjadi untuk mereka yang terpapar varian Delta.

Dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan, upaya kita untuk melandaikan kurva jika mampu adalah meminimalkan mobilitas dan aktivitas di luar rumah.

Setidaknya ada enam tempat yang perlu dihindari agar tidak memasukkan kita dalam bahaya itu. Hindari kedai tempat makan dan minum, gedung konser dan tempat ibadah, transportasi umum, pasar, sekolah dan tempat kerja atau kantor.

Sambil kita berupaya disipilin dengan protokol kesehatan, kita dorong dan pastikan orang-orang di sekitar kita untuk mendapatkan vaksin saat siap dan tersedia. Jangan ditunda-tunda jika kesempatannya terbuka.

Kabar baik untuk vaksinasi adalah kemampuan tenaga medis kita melakukan vaksinasi lebih dari satu juta dalam sehari.

Di saat rekor penambahan kasus positif Covid-19 terjadi, pada Sabtu (26/6/2021), vaksinasi Covid-19 di Indonesia menembus 1,3 juta orang.

Target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo soal satu juta vaksinasi Covid-19 per hari tercapai lebih awal dan jadi harapan untuk melawan pandemi.

Ariel NOAH saat mengikuti vaksinasi Covid-19.Dok INSTAGRAM/RIDWAN KAMIL Ariel NOAH saat mengikuti vaksinasi Covid-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, per 26 Juni 2021, vaksinasi dosis pertama telah dilakukan pada lebih dari 27 juta orang dan vaksinasi dosis kedua lebih dari 13 juta orang.

Target vaksinasi satu juta per hari dicapai berkat usaha dari berbagai pihak terutama TNI/Polri, pemerintah daerah, BUMN dan pihak swasta yang turut membantu.

Kemenkes menghapus syarat KTP domisili bagi peserta vaksinasi Covid-19. Ketentuan vaksinasi Covid-19 bebas KTP domisili ini berlaku di seluruh pos pelayanan vaksinasi saat vaksinya tersedia.

Kabar baik berikutnya adalah mereka yang belum memiliki KTP alias anak-anak usia 12-17 tahun juga mendapat izin untuk vaksinasi. Seperti kita ketahui, 1 dari 7 kasus positif Covid-19 di Jakarta adalah kasus pada anak-anak.

Pemberian vaksin Sinovac untuk anak usia 12 tahun telah direkomendasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Rekomendasi penggunaan vaksin Sinovac untuk anak usia 12-17 tahun tertuang dalam surat BPOM yang dialamatkan kepada PT Bio Farma.

Surat rekomendasi itu dikeluarkan berdasarkan hasil rapat dengan Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19 yang diselenggarakan pada 26 Juni 2021.

Dalam surat yang dikeluarkan pada 27 Juni 2021 itu, BPOM menuliskan sejumlah pertimbangan hingga akhirnya vaksin itu dapat digunakan untuk anak usia 12-17 tahun. 

Presiden Joko Widodo meninjau program vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (26/6/2021). Dalam peninjauannya, Jokowi mengatakan ia akan meminta Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolro Listyi Sigit dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memasok vaksin sebanyak mungkin ke daerah.SETPRES/AGUS SUPARTO Presiden Joko Widodo meninjau program vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (26/6/2021). Dalam peninjauannya, Jokowi mengatakan ia akan meminta Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolro Listyi Sigit dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memasok vaksin sebanyak mungkin ke daerah.
Presiden Jokowi bersyukur atas izin penggunaan darurat atau emergency use authorization untuk vaksin Sinovac bagi anak usia 12 sampai 17 tahun. Ia minta agar vaksinasi anak-anak usia 12-17 tahun segera dimulai.

Bersamaan dengan itu, Presiden juga minta upaya pencapaian terget angka 1 juta suntikan vaksin per hari konsisten terjadi mulai Juli 2021.

Bersama upaya-upaya baik di tengah situasi yang tidak mudah ini, sediakan dirimu dan ajak orang-orang di sekitarmu untuk vaksin.

Segera. Jangan ditunda-tunda saat siap dan vaksinya tersedia.

Salam upaya,

Wisnu Nugroho

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com