Dicky menjelaskan, ketika Covid-19 berstatus sebagai endemik, maka artinya penyakit tersebut akan menjadi penyakit yang selalu ada dan bisa menyerang sewaktu-waktu, seperti demam berdarah.
"Tapi, kita sudah punya strategi. Ya 3T, 5M, vaksinasi. Itu yang disebut new normal itu, berarti kita akan terus melakukan itu," ujar Dicky.
Baca juga: Singapura Akan Memulai Vaksinasi Covid-19 pada 30 Desember 2020
Dicky mengatakan, untuk mencapai tahap hidup berdampingan dengan Covid-19 seperti yang direncanakan Singapura itu, Indonesia juga harus menerapkan hal yang sama, yakni 3T, 5M, dan vaksinasi.
Akan tetapi, menurut Dicky, hidup berdampingan dengan Covid-19 masih menjadi sesuatu yang jauh untuk tercapai di Indonesia.
Dia menyebutkan, hal itu terlihat dari strategi penanganan pandemi yang masih berantakan, bahkan setelah pandemi berjalan lebih dari setahun.
"Strategi penanganan pandemi yang komprehensif itu tidak terlihat. Jadi seringkali ada perubahan, inovasi, tiba-tiba muncul Ivermectin, muncul macam-macam lah," ujar Dicky.
"Itu menunjukkan memang enggak ada suatu program yang kuat, komprehensif, dan tahapannya itu enggak jelas," lanjut dia.
Menurut Dicky, potensi Covid-19 menjadi endemik memang jelas akan terjadi, tetapi saat ini yang perlu diselesaikan Indonesia adalah situasi pandemi yang perlu respons serius.
"Potensi endemik memang jelas, tapi saat ini kita dalam situasi pandemi yang perlu respons serius," kata Dicky menandaskan.