Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras Saat Kemarau, 5 Daerah Ini Terendam Banjir

Kompas.com - 23/06/2021, 09:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hujan deras yang masih turun meski sudah masuk musim kemarau menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia tergenang banjir.

Musibah banjir yang terjadi di beberapa daerah mengakibatkan rumah-rumah warga tergenang air, sehingga penghuninya harus dievakuasi ke pengungsian.

Menurut kajian Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) Lapan, gabungan vorteks dan anomali suhu permukaan laut lokal merupakan faktor pembangkit yang menyebabkan anomali musim kemarau cenderung basah pada tahun ini.

Lapan memprediksi, anomali musim kemarau basah ini masih akan terus terjadi hingga sepanjang Juli-Oktober 2021.

Berikut lima daerah yang tergenang banjir akibat hujan deras yang masih turun pada musim kemarau ini.

Baca juga: Musim Kemarau tapi Hujan Masih Turun, Ini Penjelasan BMKG

1. Buton Utara

Mengutip laman BNPB, Selasa (22/6/2021) tiga kecamatan di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara terendam banjir.

Wilayah yang terdampak banjir yakni Kecamatan Kulisusu (Desa Lambale), Bonegunu (Desa Lantegola) dan Kamboa (Kelurahan Kamboa).

Tercatat sebanyak 65 KK terdampak banjir di Desa Lambale, sedangkan jumlah warga terdampak di Desa Lantegola dan Kelurahan Tamboa masih dalam pendataan.

BPBD Kabupaten Buton Utara melaporkan, banjir yang terjadi pada Senin (21/6/2021), pukul 16.00 waktu setempat itu dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi disertai air pasang laut.

Ketinggian muka air yang disebabkan banjir mencapai 100 centimeter. Pantauan pada Senin (21/6/2021) malam, banjir dilaporkan mulai surut.

Kendati demikian wilayah yang terdampak banjir masih berpotensi hujan ringan pada Selasa, (22/6/2021) seperti di Kalisusu, Bonegunu dan Kamboa.

Melihat kondisi tersebut, masyarakat di wilayah tersebut diharapkan untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya banjir susulan.

Baca juga: Kenapa Jakarta dan Depok Terasa Dingin? Ini Penjelasan BMKG

2. Kabupaten Bandung

Mengutip laman BNPB, Senin (21/6/2021) tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat terendam banjir pada Minggu (20/6/2021) sore.

Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas intensitas ringan hingga deras, yang menyebabkan anak Sungai Citarum meluap.

BPBD Kabupaten Bandung melaporkan, wilayah yang terdampak banjir meliputi Kecamatan Dayeuh Kolot, tepatnya di Desa Dayeuh Kolot, Desa Citeureup, dan Kelurahan Pasawahan.

Banjir juga melanda Kecamatan Baleendah, tepatnya di Kelurahan Andir dan Kelurahan Baleendah, serta Kecamatan Bojongsoang tepatnya di Desa Bojongsoang, Desa Bojongsari, dan Desa Tegaluar.

Sementara itu Tinggi Muka Air (TMA) terpantau bervariasi antara 50 centimeter hingga 60 centimeter.

Banjir berdampak pada puluhan ribu warga yang tinggal di wilayah tersebut. Berikut rinciannya:

  • Kecamatan Dayeuhkolot terdapat 19.950 jiwa terdampak dan 22 jiwa mengungsi
  • Kecamatan Baleendah terdapat 32.799 jiwa terdampak dan 8 jiwa mengungsi
  • Kecamatan Bojongsoang terdapat 7.070 jiwa terdampak dan belum ada laporan warga yang mengungsi

Total korban terdampak sebanyak 16.777 Kepala Keluarga (KK) atau 52.749 jiwa, dan 15 KK atau 30 jiwa mengungsi.

Banjir juga menyebabkan 8.792 unit rumah warga, 28 unit tempat peribadahan dan 18 unit sekolah terdampak.

Baca juga: Ramai Video Matahari Terbit dari Utara, Ini Penjelasan BMKG dan Lapan

3. Kapuas Hulu

Melansir Antara, Senin (21/6/2021) empat desa di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, terendam banjir dengan ketinggian air rata-rata 1 hingga 1,5 meter.

Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan mengatakan, banjir melanda empat desa di Kecamatan Kalis, yaitu Desa Nanga Tubuk, Nanga Danau, Rantau Kalis, dan Desa Bahenap.

Gunawan mengatakan, banjir terjadi pada Minggu (20/6/2021) sekitar pukul 07.00 WIB.

"Banjir merendam empat desa di Kecamatan Kalis, sejumlah pemukiman dan fasilitas umum terendam, akses jalan penghubung desa ke pusat kecamatan juga terputus yang disebabkan meluapnya Sungai Kalis," kata Gunawan.

4. Kota Bandung

Diberitakan Kompas.com, Selasa (22/6/2021) hujan deras disertai petir dan angin kencang melanda Kota Bandung pada Senin (21/6/2021) siang hingga sore hari.

Hujan mulai turun sekitar pukul 14.28 WIB. Awalnya, hujan turun dengan intensitas sedang, beberapa menit kemudian petir menyambar dan diikuti hujan deras disertai angin.

Akibatnya, puluhan ruas jalan vital di Kota Bandung tergenang banjir membuat kendaraan baik roda empat maupun roda dua tak bisa untuk melintas.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, ada 26 titik banjir di Kota Bandung yang tersebar di sejumlah wilayah.

"Ketinggian banjir di kisaran 30 sentimeter sampai 60 sentimeter, seperti di Jalan Kangkung Kaler itu banjir 60 sentimeter dan Jalan Ahmad Yani (simpang Gudang Utara) itu 40 sentimeter. Sedangkan genangan Cileuncang hanya di kisaran 10 sampai 25 sentimeter," kata Didi seperti diberitakan Tribun Jabar, Senin (21/6/2021).

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi ketika Matahari Mati? Ini Penjelasan Lapan

4. Jakarta Selatan

Diberitakan Kompas.com, Senin (21/6/2021) banjir setinggi hampir 30 centimeter terjadi di Jalan RS Fatmawati, tepatnya sebelum SMA Cendrawasih, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021) siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Banjir terjadi setelah hujan deras melanda daerah itu. Arus lalu lintas menuju ITC Fatmawati tersendat, dampak dari banjir tersebut.

Para pengendara sepeda motor dan mobil memperlambat laju kendaraan di daerah itu. Pengendara motor bahkan melintas di trotoar untuk menghindari banjir.

Banjir juga melanda sejumlah rumah warga di RW 02, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Senin (21/6/2021) sore.

Musibah itu disebabkan robohnya tembok bagunan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 6 Jagakarsa, pada Senin (21/6/2021) sore.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kelurahan Jagakarsa, Gortap mengatakan, tembok yang roboh itu berbatasan dengan salusan air.

"Tembok roboh sekitar jam 15.00 WIB, pas hujan," kata Gortap pada Senin sore.

Menurut Gortap, tembok MIN 6 roboh ke arah bagian dalam sekolah. Dampaknya, banjir setinggi lebih dari 60 centimeter terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com