KOMPAS.com - Penyebaran virus corona penyebab Covid-19 belum juga mereda. Bahkan, di banyak negara, tengah mengalami lonjakan kasus.
Lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara disinyalir karena penularan varian baru virus corona yang semakin meluas.
Berbagai upaya seperti penerapan protokol kesehatan, vaksinasi dan penguncian wilayah telah diterapkan.
Berdasarkan data Worldometers, hingga Senin (21/6/2021) pagi, angka kasus Covid-19 di dunia sebanyak 179.238.118 kasus.
Dari angka itu, 3.881.421 orang meninggal dunia dan 163.793.112 orang telah dinyatakan sembuh.
Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia:
Baca juga: Yang Diketahui Sejauh Ini soal Virus Corona Varian Delta
Pembatasan kembali diberlakukan karena terjadi lonjakan kasus Covid-19 sebulan setelah mobilitas saat libur Lebaran.
Indonesia ada di urutan ke-18 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Hingga Senin (21/6/2021) pagi, ada penambahan 13.737 kasus positif, sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia tercatat 1.989.909 kasus.
Dari total kasus tersebut, 1.792.528 di antaranya dinyatakan sembuh. Sementara itu, angka virus corona di Indonesia telah menyebabkan 54.662 kematian.
Hingga saat ini, masih ada 142.719 kasus aktif di Indonesia.
Baca juga: Seruan 5 Organisasi Dokter: Jangan Sampai Sistem Kesehatan Kolaps, PPKM Total Terutama di Jawa
Mengutip Hindustan Times, Minggu (20/6/2021), tingkat kasus harian di Delhi turun ke level terendah setelah lebih dari empat bulan menghadapi gelombang Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar statistik ini tetap di bawah 5 persen agar wabah terkendali.
Di Delhi, angka kasus harian Covid-19 kini tetap di bawah ambang batas itu selama lebih dari sebulan.
Penurunan kasus selama beberapa minggu terakhir ini telah mendorong pemerintah untuk memulai pembukaan kota secara bertahap sejak awal Juni.
Namun, para ahli memperingatkan pihak berwenang tetap harus secara ketat menegakkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan menjaga jarak sosial.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan, kepala menteri Arvind Kejriwal telah mengarahkan semua pihak berwenang untuk menerapkan langkah-langkah paling ketat terhadap mereka yang ditemukan melanggar protokol kesehatan.
Baca juga: Mengenal Jamur Hijau pada Pasien Covid-19 di India
Melansir Straits Times, jumlah ini lebih dari sepertiga dari total jumlah vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, per Sabtu (19/6/2021), 1,01 miliar dosis vaksin virus corona telah dibagikan.
Belum jelas berapa banyak orang yang telah divaksinasi dengan dosis penuh, tetapi angka resmi menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen populasi ibu kota telah divaksinasi.
Dilansir dari Al Jazeera, ribuan warga Brazil memprotes pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro atas tingginya kasus kematian akibat Covid-19.
Protes telah diadakan di setidaknya 44 kota di 20 negara bagian. Para pengunjuk rasa mengangkat spanduk yang menuntut Bolsonaro dicopot dari jabatannya sambil beteriak dan menabuh genderang.
Pada Sabtu (19/6/20210), para pengunjuk rasa mengkritik Bolsonaro karena tidak mengupayakan vaksin dengan cepat, mempertanyakan langkah-langkah jarak sosial dan pemakaian masker.
Selama seminggu terakhir, Brazil rata-rata melaporkan 2.000 kematian per hari.
Data kementerian setempat menunjukkan, sekitar 11 persen warga Brazil sudah divaksinasi penuh dan 29 persen lainnya menerima dosis pertama.
Baca juga: Update Corona Dunia 20 Juni: Kematian di Brazil Lampaui 500.000 Orang
Kuba telah melaporkan hasil efikasi awal vaksin Covid-19 buatan BioCubaFarma.
Mengutip Al Jazeera, kandidat vaksin Soberana 2 Kuba menunjukkan kemanjuran 62 persen dengan dua dari tiga dosisnya dalam uji coba.
Kuba, yang sektor bioteknya telah mengekspor vaksin selama beberapa dekade, memiliki lima kandidat vaksin dalam uji klinis, dua di antaranya Soberana 2 dan Abdala.
Keduanya sedang dalam uji coba fase akhir.
"Kami tahu pemerintah kami belum dapat menyediakan semua dana yang dibutuhkan untuk proyek ini," kata Presiden Miguel Diaz-Canel, mengutip Al Jazeera.
Beberapa negara, seperti Argentina, Jamaika, Meksiko dan Venezuela telah menyatakan minatnya untuk membeli vaksin Kuba.
Sementara, Iran mulai memproduksi Soberana 2 awal tahun ini sebagai bagian dari uji klinis fase akhir.
Kasus harian telah berkurang setengahnya di ibu kota sejak dimulainya kampanye vaksinasi ini. Meskipun hal ini juga didukung penguncian wilayah yang ketat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.