Dari angka ini, Pandemic Talks menyimpulkan bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Provinsi Kepulauan Maluku Utara sebesar 98,61 persen.
Baca juga: Mengenal 10 Nama Baru Varian Virus Corona, dari Alpha hingga Kappa
Merujuk data pada 16 April sampai 13 Mei 2021, di Provinsi Kepulauan NTB mengalami kenaikan kasus baru harian mencapai 892 kasus.
Kemudian, pada 14 Mei sampai 10 Juni 2021, Provinsi Kepulauan NTB dilaporkan terjadi peningkatan kasus harian baru mencapai 1.756 kasus.
Dari angka ini, Pandemic Talks menyimpulkan bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Provinsi NTB sebesar 96,86 persen.
Dari data pada 16 April sampai 13 Mei 2021, di Provinsi Kepulauan Jawa Tengah mengalami kenaikan kasus baru harian mencapai 12.321 kasus.
Kemudian, pada 14 Mei sampai 10 Juni 2021, Provinsi Kepulauan Jawa Tengah dilaporkan terjadi peningkatan kasus harian baru mencapai 21.970 kasus.
Dari angka ini, Pandemic Talks menyimpulkan bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah sebesar 78,31 persen.
Lihat postingan ini di Instagram
Dari kenaikan kasus itu, epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andono mengatakan sejumlah penyebab yang dapat memicu naiknya kasus virus corona dalam beberapa hari ini yakni tingginya mobilitas masyarakat.
"Penyebabnya karena terjadi peningkatan mobilitas dan masyarakat abai protokol kesehatan," ujar Riris saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Sabtu (12/6/2021).
Dua penyebab ini juga berkaitan dengan tingginya kasus Covid-19 di Madura.
Sementara itu, ada 3 faktor yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19, antara lain:
Dilansir dari Kompas.com, (8/6/2021), salah satu faktor penyebab lonjakan Covid-19 di Madura karena tingginya mobilitas masyarakat selama Lebaran.
Kendati peraturan larangan atau peniadaan mudik lebaran telah diberlakukan, namun mobilitas masyarakat tidak 100 persen dapat dicegah.
Baca juga: Pakar UGM: Kasus Covid Terus Melonjak Usai Lebaran
Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga, Dr Windhu Purnomo mengatakan, faktor lonjakan kasus Covid-19 disebabkan disiplin protokol kesehatan (prokes) yang sangat buruk.
"Disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) tampak sangat buruk," ujar Windhu.