Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Perempuan Lebih Sering Mengalami Rambut Rontok?

Kompas.com - 12/06/2021, 19:03 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Viral sebuah twit yang menyebutkan banyaknya rambut rontok yang ditemukan ketika membersihkan kamar perempuan.

Akun Twitter @sellpiimrslna, menuliskan, saat membersihkan kamar perempuan, ditemukan 10 persen debu dan 90 persen rambut rontok.

Unggahan itu disukai lebih dari 12.700 kali dan dibagikan ulang lebih dari 3.100 kali.

Di kolom komentar, sejumlah pengguna Twitter menyatakan setuju dengan hal itu. Menurut mereka, rambut rontok sering dialami perempuan.

Baca juga: Viral, Unggahan Rambut Keriting Sering Dipotong Disebut Bisa Bikin Rambut Jadi Lurus, Ini Penjelasan Dokter

Benarkah demikian?

Dosen Fakulter Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, yang juga dokter spesialis kulit di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto, dr. Ismiralda Oke Putranti, Sp.KK, menjelaskan, banyak hal yang bisa menyebabkan rambut rontok.

"Rambut rontok banyak sebabnya. Mulai dari faktor genetik, infeksi, autoimun, dan gangguan metabolik, stres, keganasan, dan lain-lain," ujar Oke kepada Kompas.com, Sabtu (12/6/2021).

Dia mengungkapkan, kerontokan rambut bahkan bisa membuat kepala menjadi botak, seperti pada alopesia androgenik yang terkait genetik dan berhubungan dengan hormon.

Selain itu kebotakan juga bisa terjadi pada penderita autoimun seperti alopesia areata, infeksi jamur dan bakteri (pada penyakit sifilis), gangguan psikologis pada trikotilomania, serta pada penderita kanker yang mendapatkan kemoterapi.

Oke mengatakan, rambut dapat rontok setiap hari.

Baca juga: Ingin Rambut Hitam Berkilau? Cobalah Keramas Menggunakan Kopi Wangi

Akan tetapi, normalnya 100-200 helai per hari dan sifatnya acak. Jika lebih dari itu, maka tidak normal.

"Kalau kita lakukan tes tarikan rambut pada suatu lokasi dan tercabutnya cukup banyak, nah itu merupakan tanda terjadinya kerontokan rambut yang abnormal," kata Oke.

Kerontokan yang umumnya terjadi adalah telogen effluvium, yaitu kerontokan yang terjadi terutama akibat terjadi stres berat, baik fisik maupun psikis.

Dia mencontohkan, kerontokan itu seperti pada orang yang demam tinggi, pasca operasi besar, stres akibat pandemi sehingga kehilangan pekerjaan, dan sebagainya.

Apakah perempuan memang lebih sering mengalami kerontokan?

Menurut Oke, perempuan relatif lebih sering mengalami kerontokan rambut. Penyebabnya bisa beragam.

Misalnya, banyak yang memiliki rambut panjang sehingga suka dikuncir atau dikepang. Tarikan pada rambut yang terlalu kuat bisa menyebabkan rontok.

Faktor lainnya, hormonal, bisa dipicu karena menstruasi. 

Lalu, menggunakan penutup kepala dalam jangka waktu lama (contoh hijab) akan membuat kulit kepala pengap dan lembab, sehingga folikel rambut lebih lebar serta akar rambut akan terlepas.

"Terlalu sering manipulasi bahan kimia pada rambut (cat rambut, hairdryer, catok) akan merusak rambut," kata Oke.

Baca juga: Intip 5 Makanan yang Bisa Menyuburkan Rambut

Bagaimana cara mengatasi kerontokan?

Oke mengatakan, pada prinsipnya harus dipastikan dulu apa penyebabnya sehingga diharapkan kerontokan tidak berulang.

"Jadi pastikan untuk berkonsultasi ke Sp.KK atau Sp.DV terdekat," ujar Oke.

Dia menyebutkan, untuk membantu mengurangi kerontokan, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

  1. Mengurangi tarikan pada rambut (ikat rambut, kepang, dan lainnya)
  2. Menggunakan produk-produk perawatan rambut yang sesuai
  3. Hindari penggunaan hairdryer/catok dalam kondisi rambut masih sangat basah
  4. Makan makanan yang mengandung zinc dan selenium
  5. Gunakan vitamin rambut atau hair tonic bila diperlukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com