KOMPAS.com - Sudah 16 bulan sejak ditetapkan sebagai tersangka, keberadaan Harun Masiku masih belum terungkap.
Harun Masiku merupakan tersangka kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR periode 2019-2024 yang turut menyeret Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Ia ditetapkan sebagai tersangka karena memberikan uang kepada Wahyu Setiawan agar membantunya menjadi anggota legislatif melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW).
Baca juga: Selain Harun Masiku, Berikut Sejumlah Buronan Korupsi yang Kabur ke Luar Negeri
Dalam tayangan Catatan Najwa berjudul: "Kesaksian Eksklusif Penyidik KPK soal Posisi Harun Masiku: Di Balik Layar Mata Najwa", Kepala Satgas Penyelidik KPK Harun Al Rasyid membeberkan keberadaan eks-caleg PDIP itu.
Sebagai catatan, Kompas.com sudah mendapatkan persetujuan dari Najwa Shihab untuk mengutip pernyataan narasumber.
Saat ditanya, ia menyebut Harun Masiku kini berada di Indonesia.
"Ada (di Indonesia), sinyal itu ada," kata Harun menjawab pertanyaan Najwa Shihab.
Namun, pihaknya belum bisa menangkap karena penyidik yang menangani kasus itu telah dinonaktifkan sebagai pegawai KPK setelah dinyatakan tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).
"Tapi karena saya kan sudah disuruh menyarahkan tugas dan tanggung jawab, jadi saya tidak bisa ngelaporin," jelas dia.
Baca juga: Termasuk Harun Masiku, Mengapa Singapura Jadi Tujuan Favorit Buronan Indonesia?
Menurutnya, dua bulan lalu ia telah mengidentifikasi bahwa Harun Masiku berada di luar negeri.
Akan tetapi, ada upaya penghambatan saat ia bersama pegawai KPK lainnya hendak menangkap Harun Masiku.
"Itu ada kita identifikasi di luar negeri. Waktu itu, kita mau berangkat juga begitulah, kira-kira dua bulan lalu," jelas Harun.
"Sekarang beliaunya sudah di sini, sudah masuk Indonesia, tapi saya sudah keburu keluar, SK 652 suruh menyerahkan (tanggung jawab)," sambungnya.
Baca juga: Nurdin Abdullah, dari Akademisi hingga Jadi Tersangka Korupsi
Ia menuturkan, pihaknya bisa menangkap Harun Masiku jika SK tersebut dicabut.