Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Hidup Wimar Witoelar, dari Aktivis hingga Jubir Presiden

Kompas.com - 19/05/2021, 12:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Tokoh reformasi

Diberitakan Harian Kompas, 10 Juni 1998, si "kribo" Wimar muncul di Apel Akbar Reformasi di Lapangan Gasibu Bandung sebagai orator terakhir.

"Waduh, saya jangan dielu-elukan sebagai tokoh reformasi. Saya mah orang biasa saja, pemain televisi," kata dia.

Dia ikut mengkritisi pemerintah seperti saat rakyat menderita akibat melambungnya harga-harga bahan pokok

"Semua harga pada naik, kecuali satu: harga diri bangsa ini...!" pekiknya.

Baca juga: Melihat Kebebasan Berekspresi dari Kasus Pengunggah Guyonan Gus Dur dan Bintang Emon...

Lalu Harian Kompas, 18 September 2000, memberitakan bahwa Presiden Abdurrahman Wahid menunjuk 5 orang untuk menjadi juru bicara secara bergantian.

Salah seorang di antaranya adalah Wimar Witoelar. Mereka bisa bicara apa saja, tetapi jangan sampai menimbulkan kemarahan masyarakat.

Masih dari Harian Kompas, 12 Oktober 2000, Wimar tak hanya menjadi juru bicara utama Presiden Abdurrahman Wahid, tetapi juga untuk Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Profil Presiden Kelima RI: Megawati Soekarnoputri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com