Harian Kompas, 19 Maret 1995, memberitakan Wimar menjadi seorang pemandu acara sekaligus pencetus ide dan perancang acara Perspektif di salah satu saluran TV swasta.
Acara yang berformat talkshow atau wawancara itu tayang setiap Sabtu pukul 18.00 WIB. Dia memulainya pada 1994.
Saat itu dia menjabat sebagai Presiden Direktur PT InterMatrix Bina Indonesia.
Awal mula pembuatan program tersebut karena ia mengalami kegundahan.
Baca juga: Mengenang 23 Tahun Kepergian Kasino Warkop...
Saat itu Wimar melihat pembicaraan-pembicaraan dalam forum publik (televisi, radio, koran, atau majalah) sering rancu dan berbelit-belit.
Sebuah persoalan menjadi makin kabur dari hari ke hari. Padahal, kata Wimar, di masyarakat muncul perbincangan yang berkualitas tinggi.
"Kenapa di televisi, radio, koran, dan sebagainya, mereka tidak bisa bicara lugas, jernih, jujur, dan cerdas. Saya ingin mengajak masyarakat berkomunikasi dengan lugas, jernih, jujur, dengan pikiran cerdas," ungkap Wilmar.
Baca juga: Mengenang Soe Hok Gie, Aktivis yang Meninggal di Puncak Semeru karena Keracunan Gas
Dengan gayanya yang khas, Wimar melemparkan pertanyaan yang kadang terkesan "konyol", tapi justru ampuh untuk memancing keluarnya spontanitas khas sang tamu.
Menurutnya, spontanitas menyegarkan dialog dan membuat tayangan hidup, tidak sekedar rangkaian pertanyaan dan jawaban tanpa jiwa.
Wimar berupaya menciptakan dialog yang berjiwa, antara lain dengan meniadakan daftar pertanyaan. Tanpa daftar pertanyaan Wimar yakin semuanya akan muncul secara alamiah.
Baca juga: Mengenang Pelawak Basuki, Pemeran Mas Karyo di Sinetron Si Doel Anak Sekolahan...