Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerumunan Pasar Tanah Abang, Ketua Satgas IDI Singgung Kejadian di India

Kompas.com - 04/05/2021, 16:45 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

"India itu euforianya sebenarnya tidak tepat. Karena baru sekitar 100 juta lebih sedikit yang divaksinasi. Memang itu banyak banget, namun kalau melihat dari total penduduk menjadi sedikit banget. Total penduduk India 1,3 miliar. Jadi belum ada 10 persen yang divaksinasi," kata Zubairi.

Baca juga: 24 Pasien Covid-19 di India Tewas Diduga Kekurangan Oksigen

Kesungguhan pemerintah

Zubairi mengatakan, untuk mencegah terjadinya kerumunan masyarakat terus berlanjut, ada beberapa hal yang seharusnya dilakukan pemerintah.

"Harus tegas pemerintah. Harus ada pendisiplinan oleh aparat negara untuk law enforcement dari peraturan yang dibikin itu. Kebijakan yang dibikin kalau tanpa pendisiplinan ya kurang banyak manfaatnya," kata Zubairi.

"Tapi juga jangan menunggu kerumunan terjadi baru dibubarkan. Saya lihat misalnya pada waktu di Tanah Abang ada pedagang kaki lima (PKL). Nah, jangan setelah PKL-nya hadir di situ baru kemudian dibubarkan, tapi lebih baik mencegah waktu PKL itu mau membuka dagangannya," katanya melanjutkan.

Zubairi menambahkan, pendisiplinan tidak hanya diterapkan pada pedagang tradisional, tetapi harus juga diterapkan pada pusat-pusat perbelanjaan modern.

"Demikian pula mall yang penuh. Jangan mengusir orang yang sudah ada di mall. Jadi pada waktu mau masuk mall, (pengunjung) dihitung. Kalau sudah mencapai jumlah tertentu ya distop," kata Zubairi.

Dengan cara itu, jumlah pengunjung dan waktu kunjung mall dapat dibatasi. Menurut Zubairi, akan lebih baik jika mall hanya dibuka untuk dua gelombang pengunjung saja tiap hari.

"Misalnya jam 9 sampai jam 12, kemudian setelah itu keluar. Jam 1 sampai jam 4 itu rombongan kedua. Sesudah rombongan kedua jangan dibikin rombongan ketiga, kalau bisa cukup dua kali saja," ujar Zubairi.

Zubairi mengatakan, pengaturan jumlah pengunjung dan waktu kunjung semacam itu telah terbukti berhasil mencegah terjadinya penularan virus corona.

"Waktu Haji tahun 2020 itu tidak ada satupun laporan yang menyatakan ada penularan. Karena rombongannya dibikin kecil-kecil dan ketat banget, diawasi," kata Zubairi.

Zubairi berpendapat, pada dasarnya masyarakat bisa diminta untuk disiplin dan mematuhi peraturan pencegahan Covid-19, dengan catatan Pemerintah sungguh-sungguh dalam penerapannya.

"Kalau kita amat sangat ketat dan aturannya jelas, dendanya jelas, konsekuensinya jelas, maka saya masih optimis sebagian besar masyarakat akan patuh," pungkas Zubairi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com