Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global: 10 Negara Kasus Tertinggi | India Sumbang Lonjakan Kasus Covid-19 Dunia

Kompas.com - 02/05/2021, 08:14 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Minggu (2/5/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 152.785.811 (152 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 130.066.917 (130 juta) pasien telah sembuh, dan 3.205.782 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 19.513.112 dengan rincian 19.401.231 pasien dengan kondisi ringan dan 111.881 dalam kondisi serius.

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 33.145.766 kasus, 590.704 orang meninggal, total sembuh 25.777.864
  2. India: 19.549.656 kasus, 215.523 orang meninggal, total sembuh 15.981.772
  3. Brasil: 14.725.975 kasus, 406.565 orang meninggal, total sembuh 13.242.665
  4. Perancis: 5.642.359 kasus, 104.706 orang meninggal, total sembuh 4.590.568
  5. Turki: 4.849.408 kasus, 40.504 orang meninggal, total sembuh 4.405.199
  6. Rusia: 4.814.558 kasus, 110.520 orang meninggal, total sembuh 4.436.583
  7. Inggris: 4.418.530 kasus, 127.524 orang meninggal, total sembuh 4.218.172
  8. Italia: 4.035.617 kasus, 121.033 orang meninggal, total sembuh 3.484.042
  9. Spanyol: 3.524.077 kasus, 78.216 orang meninggal, total sembuh 3.206.273
  10. Jerman: 3.412.373 kasus, 83.702 orang meninggal, total sembuh 3.012.100

Baca juga: Update Corona Global: 5 Negara dengan Kasus Terbanyak | Situasi Terkini Krisis Covid-19 di India

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Sabtu (1/5/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 4.512. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.672.880 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 4.344 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.526.978 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 131 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 45.652 orang.

India

India mencatat rekor kenaikan harian 401.993 kasus baru virus corona pada Sabtu (1/5/2021) ketika negara ini membuka upaya vaksinasi besar untuk semua orang dewasa.

Dilansir Reuters, India yang merupakan produsen vaksin Covid-19 terbesar di dunia, memiliki jumlah suntikan yang terbatas untuk persediaan domestik.

Hal itu memperburuk infeksi gelombang kedua yang mengakibatkan rumah sakit dan kamar jenazah penuh.

"Kami berharap bahwa kami akan mendapatkan vaksin besok atau lusa. Saya meminta Anda untuk tidak mengantre di pusat vaksinasi pada hari Sabtu," kata Kepala Menteri negara bagian Delhi.

Ratusan orang terlihat mengantre di seluruh Ahmedabad, kota utama di negara bagian Gujarat untuk mendapatkan vaksinasi.

Baca juga: WHO: Situasi di India Bisa Terjadi di Mana Saja

Jepang

Regulator Jepang siap untuk menyetujui vaksin Covid-19 Moderna Inc secepatnya pada 21 Mei, menurut laporan harian Yomiuri Shimbun pada Sabtu (1/5/2021).

Produsen obat-obatan terbesar Jepang, Takeda Pharmaceutical Co merupakan pihak yang menangani dokumentasi peraturan domestik dan impor atas 50 juta dosis suntikan Moderna.

Vaksin buatan Moderna akan menjadi yang kedua yang digunakan di Jepang.

Sebelumnya, pemerintah memulai kampanye inokulasi pada pertengahan Februari menggunakan suntikan Pfizer Inc.

Progres berjalan dengan lambat, dengan kurang dari 2 persen populasi Jepang yang telah divaksinasi sejauh ini, angka yang paling rendah di antara negara-negara kaya.

Australia

Semua orang, termasuk warga Australia, yang masuk ke Negeri Kanguru dari India diancam vonis 5 tahun penjara dan juga denda mulai Senin mendatang.

Dilansir dari Al Jazeera, larangan perjalanan ini merupakan upaya Australia dalam mencegah masuknya Covid-19 dari India.

"Pemerintah tidak membuat keputusan ini begitu saja," kata Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt.

"Langkah terbaru ini diambil karena ada begitu banyak orang positif Covid-19 yang dari India," sambungnya,

Larangan perjalanan dari India diberlakukan mulai Senin mendatang, dan akan dikaji kembali pada 15 Mei 2021.

Larangan ini berlaku bagi semua orang yang pernah mengunjungi India "dalam kurun waktu 14 hari dari jadwal kedatangan mereka ke Australia."

Baca juga: Pencegahan Covid-19, Google Doodle Hari Ini Bermasker dan Jaga Jarak

India sumbang penambahan kasus Covid-19 global

Dilansir dari The New York Times, Di seluruh dunia, jumlah kasus baru Covid-19 melonjak sejak Maret 2021, lebih dari dua kali lipat dalam dua bulan.

Selama dua minggu terakhir, kasus global baru melampaui titik sebelumnya pada awal Januari.

Rata-rata 7 hari pada 11 Januari sebanyak 740.180 kasus. Sementara, pada 29 April, rata-rata 7 hari mencapai 824.304 kasus.

Tingkat rata-rata harian kasus baru sekarang telah di atas 800 ribu kasus selama lebih dari seminggu.

Peningkatan kasus ini sebagian besar didorong oleh lonjakan tak terkendali di India.

Kasus Covid-19 di sana meningkat tajam selama sebulan terakhir, dan tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Rata-rata harian penambahan kasus baru di India melebihi 375.000 pada Kamis, dan meningkat lima kali lipat sejak 1 April.

India sekarang menyumbang lebih dari 40 persen kasus baru dunia.

Tingkat kematian negara itu mengikuti kurva dramatis yang sama, dengan lebih dari 3.000 orang sekarang meninggal setiap hari. Analis mengatakan angka-angka tersebut bahkan bisa lebih.

Gelombang kedua virus di India memang sangat menghancurkan.

Di rumah sakit di New Delhi, kekurangan oksigen medis telah mencapai tingkat krisis, dan tempat kremasi bekerja sepanjang waktu karena banyak jenazah yang harus dibakar.

"Tsunami" Covid-19 di India ini diduga disebabkan oleh pelanggaran pembatasan kegiatan, bahkan kegiatan rapat umum oleh beberapa politisi memicu lonjakan kasus.

"Orang-orang marah karena mereka tidak mendapatkan ventilator dan oksigen. Mereka berkata,'Kami membayar fasilitas; lalu mengapa pasien kita sekarat?" kata Dr Rakesh Kumar, dokter di negara bagian Uttar Pradesh, India Utara.

Tenaga medis di India menghadapi situasi krisis.

Sementara, peluncuran vaksin di India juga terlalu lambat membendung gelombang kasus, meski negara itu berstatus negara produsen vaksin di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com