Tidak sembarang orang bisa menjadi anggota korps Hiu Kencana. Untuk jadi hiu, dibutuhkan karakteristik khusus. Nomor satu, mental.
Personel dituntut harus bisa menyelam selama berhari-hari, dalam artian berada dalam ruang tertutup berukuran kecil, sementara tugas harus berhasil beserta dengan risiko yang menyertainya.
Diberitakan Harian Kompas, 29 Desember 2011, salah seorang Perwira Pelaksana KRI Cakra-401 Kapten Yulius Zaenal pernah berbagi kisahnya.
Yulius menceritakan, banyak orang pasti mengira kapal selam terdapat jendela yang berbentuk bulatan sehingga bisa memandang ikan-ikan.
Nyatanya, hal itu salah. Dalam kapal selam semuanya tertutup.
Baca juga: Kiprah Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak
Oleh karena itu, selain harus tahan pada kejenuhan dan ruang tertutup, kru kapal selam juga harus tenang menghadapi tekanan.
Hubungan sosial juga tak kalah pentingnya karena dalam waktu lama berinteraksi dengan orang yang sama di ruang sempit.
Sehingga, tak ayal rasanya jika korps Hiu Kencana disebut sebagai pasukan khusus.
Baca juga: Viral Video Detik-detik Kapal Feri KMP Bili Terbalik di Pontianak, Bagaimana Ceritanya?
Setelah dua tahun berdinas di TNI AL, seorang prajurit baru bisa mengajukan diri untuk dites.
Mereka yang lulus serangkaian tes kemampuan, psikologi, dan fisik kemudian menempuh pendidikan selama tiga bulan di sekolah kapal selam di Kodikal, tiga bulan sesuai jurusan, seperti navigasi atau sonar, kemudian tiga bulan ketiga mulai ikut berlayar.
Setelah jadi kru kapal selam, secara rutin enam bulan sekali dipantau keadaan fisik dan psikisnya.
Baca juga: KRI Nanggala-402, Kapal Selam dengan Motto Tabah Sampai Akhir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.