KOMPAS.com - Ramadhan sudah di depan mata. Banyak hal harus dipersiapkan. Semisal, lauk pauk kering tahan lama yang bisa digunakan untuk teman bersantap sahur.
Waktu terbaik untuk mengolah lauk kering ini adalah dua atau tiga hari sebelum Ramadhan tiba.
Ketika diolah dengan teknik yang benar, disimpan dengan cara yang tepat, dan pengomsumsiannya pun dengan langkah yang higienis, maka lauk kering bisa tahan seminggu hingga dua minggu lamanya.
Jika lauk diletakkan dalam lemari pendingin, sajian ini bahkan bisa bertahan hingga tiga minggu lamanya.
Baca juga: Apa itu Makanan Fermentasi? Teknik Mengawetkan Makanan Kuno
Jadi mulai sekarang, tak ada salahnya Anda mulai mengeluarkan toples-toples plastik dan kaca yang ada, kemudian bersihkan dengan tepat untuk nantinya bisa digunakan menyimpan beragam lauk kering kesukaan anggota keluarga.
Ada bermacam-macam lauk kering yang bisa Anda olah. Mulai dari kering tempe, kering tempe kacang, kering kentang kacang, kering kentang, abon, hingga serundeng.
Untuk abon sendiri, Anda bisa membuatnya dari daging sapi ataupun bahan ikan-ikanan seperti bandeng.
Menurut Luthfi Dzulfikar, executive sous chef Horison Nindya Semarang, ada tiga faktor yang mempengaruhi awet tidaknya sajian lauk kering.
Yaitu pematangan bumbu, teknik pengolahan atau teknik memasak, serta teknik penyimpanan.
Berikut ini adalah tips mengolah lauk kering agar bisa tahan lama hingga berminggu-minggu:
1. Pilih bahan yang berkualitas
Pilih bahan baku yang masih baru dan nampak segar. Bahan yang sudah tak lagi segar, rawan dihinggapi bakteri dan berbagai kuman.
Jadi pilih daging, bandeng, atau ikan teri yang masih berbau segar. Ambil pula kentang juga tempe yang teksturnya masih bagus.
Baca juga: Studi Ungkap Puasa Ramadhan Selama Pandemi Tidak Berbahaya
2. Olah bumbu hingga matang
Berbagai lauk kering ala nusantara menggunakan banyak bumbu rempah yang wangi dan sedap.