Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] 17 Negara Larang Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Kompas.com - 26/03/2021, 17:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

4. Finlandia

Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Finlandia mengungkapkan bahwa pihaknya tetap melakukan penangguhan penggunaan vaksin.

5. Georgia

Kantor Berita TASS melaporkan bahwa pihaknya telah membatasi penggunaan vaksin, setelah seorang perawat meninggal karena syok anafilaksis.

6. Islandia

Pemerintah Islandia mengatakan, penggunaan vaksin AstraZeneca ditangguhkan sejak 11 Maret 20201 sampai 19 Maret 2021.

Saat itu, pihaknya masih menunggu hasil nvestigasi oleh regulator Eropa.

7. Norwegia

Otoritas Kesehatan Norwegia mengatakan bahwa terlalu dini untuk menentukan apakah vaksin AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah.

Namun, pihaknya menghentikan penyuntikkan sementara sejak 11 Maret 2021.

Mereka mempertimbangkan apakah akan terus menggunakan vaksin tersebut dalam program vaksinasi nasional.

8. Rumania

Rumania menghentikan vaksinasi AstraZeneca sementara waktu sejak 11 Maret 2021.

9. Swedia

Pemerintah Swedia masih mempertimbagkan apakah negaranya akan tetap melanjutkan vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca atau tidak.

Konfirmasi dari AstraZeneca

Dilansir dari situs resmi AstraZeneca, Kepala Petugas Medis AstraZeneca, Ann Taylor mengatakan bahwa sekitar 17 juta orang di Uni Eropa dan Inggris pada 19 Maret 2021 telah menerima vaksin AstraZeneca.

Dilaporkan juga, jumlah kasus pembekuan darah dalam kelompok ini lebih rendah daripada ratusan kasus yang diperkirakan di antara populasi umum.

"Sifat pandemi telah meningkatkan perhatian dalam kasus individu dan kami melampaui praktik standar untuk pemantauan keamanan obat-obatan berlisensi dalam melaporkan kejadian vaksin, untuk memastikan keamanan publik," ujar Taylor.

Menurutnya, keamanan publik selalu diutamakan.

Selama produksi vaksin, lebih dari 60 pengujian kualitas dilakukan oleh AstraZeneca, mitranya, dan oleh lebih dari 20 laboratorium pengujian independen.

Semua pengujian harus memenuhi kriteria yang ketat untuk kontrol kualitas dan data ini dikirimkan ke regulator di setiap negara atau wilayah untuk ditinjau secara independen sebelum batch apa pun dapat dirilis ke negara-negara tersebut.

Kesimpulan

Berdasarkan penjabaran di atas, vaksin AstraZeneca tidak dilarang oleh 17 negara di Eropa.

Namun, 17 negara tersebut hanya menangguhkan penggunaan vaksin tersebut dalam waktu sementara saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com