KOMPAS.com – Sebuah video beredar di medis sosial TikTok yang menyebut Bumi saat ini dikelilingi arus meteor, dengan klaim hal itu merupakan prediksi NASA.
Disebut pula bahwa perlu waspada terhadap meteor pada bulan Ramadhan nanti.
Video itu diunggah oleh akun @ardan3012.
“Prediksi NASA!! Bumi sekarang dikelilingi arus meteor, waspada Ramadhan 2021,” demikian tulis akun tersebut dalam video yang ia unggah.
@ardan3012_wallahua'lam,.. "Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan sesung-guhnya kita adalah orang-orang yang kembali kepada- Nya.##berita ##fyp ##fyppppppppppppp
? original sound - velyndry
Hingga kini, video itu telah dilihat lebih dari 1,3 juta kali.
Video yang masuk dalam FYP (For Your Page) TikTok tersebut juga disukai lebih dari 146.000 pengguna, mendapatkan 2.583 komentar, dan dibagikan lebih dari 5.610 kali.
Baca juga: Viral Video Meteor Jatuh di Banggai, Ini Penjelasan Lapan
Terkait klaim dalam video viral itu, Kompas.com menghubungi Peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Dr. Rhorom Priyatikanto, M.Si.
Rhorom mengatakan, informasi arus meteor tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
“Tidak perlu khawatir,” ujar Rhorom dihubungi Kompas.com, Kamis (18/3/2021).
Ia mengatakan, arus meteor adalah serpihan dari komet yang pernah melintas dan fenomena itu adalah hal yang biasa terjadi setiap tahun.
“Memang ada banyak arus meteor (meteoroid stream) yang setiap tahun dilewati Bumi,” ujar Rhorom.
Rhorom menjelaskan, arus meteor tersebut berisi debu dan kerikil antariksa yang bisa masuk ke atmosfer, terbakar dan tampak sebagai hujan meteor.
“Ada hujan meteor Lyrid dan Eta Aquariid yang akan terjadi saat bulan Ramadhan nanti,” ujar dia.
Menurut Rhorom, hujan meteor tersebut nantinya akan habis terbakar di atmosfer. Oleh karena itu, tidak ada potensi bahaya.
"Hanya segelintir yang jatuh ke muka Bumi. Potensi bahayanya nihil," jelas Rhorom.
Sementara itu, hujan meteor Lyrid tidak akan terlalu banyak dengan perkiraan sekitar 10-20 meteor per jam saat mencapai puncaknya.
Sedangkan hujan meteor Eta Aquariid, kata Rhorom, jumlah meteor diperkirakan hingga 40 meteor per jam saat puncak aktivitasnya.
Lyrid akan terjadi antara tanggal 16-30 April 2021 dengan puncak antara tanggal 21-22 April 2021.
Adapun Eta Aquariid diperkirakan antara 19 April hingga 28 Mei dengan puncak pada tanggal 4-5 Mei 2021.
“Bisa dilihat dengan mata telanjang di lokasi yang jauh dari kota serta dengan kondisi langit cerah,” ujar Rhorom.
Baca juga: Simak, Ada Hujan Meteor Quadrantid yang Bisa Disaksikan Minggu Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.