Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segala Hal yang Perlu Diketahui tentang Mutasi Virus Corona N439K

Kompas.com - 12/03/2021, 17:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

"Bukan lebih ganas, tapi dia itu lebih efektif menempel," ujar Dicky.

"Karena mirip dengan yang di Wuhan, dia bisa mengikat lebih kuat ke reseptornya, bisa mengakali respons antibodi termasuk terapi dan vaksin," lanjut dia.

Baca juga: 1,4 Juta Kasus Covid-19, Waspadai Varian Virus Corona N439K

Mampu menulari penyintas

Tak hanya itu, masyarakat harus mewaspadai sifat mutasi N439K yang mampu reinfeksi terhadap penyintas Covid-19.

Dicky menyampaikan, mutasi ini sama dengan strain baru, termasuk B117.

"Orang yang sudah pernah terinfeksi juga bisa terinfeksi lagi," ujar Dicky.

Bahkan, ia menceritakan, di Brazil ada seorang warga yang menderita Covid-19 dengan dua strain sekaligus.

Hal ini kemudian menjadi temuan yang amat serius.

Artinya, vaksin memang tidak menjamin seseorang menjadi kebal dengan virus corona, melainkan vaksin hanya menurunkan gejala berat saat manusia terinfeksi.

Menurunkan efikasi vaksin

Kemampuan N439K lain yang patut diwaspadai adalah mutasi ini dapat menurunkan efikasi vaksin.

Efikasi atau kemanjuran adalah kemampuan suatu vaksin dalam mencegah penyakit dalam keadaan ideal dan terkontrol, dengan membandingkan kelompok yang divaksin dengan kelompok tidak divaksin/placebo.

"Dia bisa menurunkan efikasi," ujar Dicky.

Karena kemampuan ini, mutasi N439K dapat menyiasati atau menghindari antibodi.

"Kalau dikasih terapi antibodi atau plasma konvalesen itu juga bisa menurun," lanjut dia.

Baca juga: Uji Coba di Inggris, Vaksin Novavax Efektif 96 Persen Lawan Virus Corona

Vaksin berbasis m-RNA

Lantaran memiliki kemampuan yang "cerdas", Dicky mengungkapkan, mutasi ini dapat diatasi menggunakan vaksin berbasis m-RNA, seperti Moderna dan Pfizer.

Menurutnya, vaksin berbasis m-RNA dapat merespons RNA milik mutasi N439K, sehingga mampu dengan cepat mengatasi virus tersebut.

Selain itu, vaksin berbasis m-RNA juga dapat dimodifikasi, sehingga ketika ada strain baru masih bisa diatasi dengan vaksin tersebut.

Tidak hanya mengandalkan vaksin, Dicky menegaskan kepada pemerintah dan masyarakat untuk tetap patuhi 3T yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).

Kemudian, melaksanakan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi dan interaksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang dari Jokowi

Daftar Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang dari Jokowi

Tren
Profil Simon Aloysius Mantiri, Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Utama Pertamina

Profil Simon Aloysius Mantiri, Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Tak Kunjung Hilang, Benarkah Pemberantasan Judi Online di Indonesia Sulit Dilakukan?

Tak Kunjung Hilang, Benarkah Pemberantasan Judi Online di Indonesia Sulit Dilakukan?

Tren
Bukan Sepanjang Bulu Sikat, Ini Takaran Pasta Gigi untuk Cegah Gigi Berlubang

Bukan Sepanjang Bulu Sikat, Ini Takaran Pasta Gigi untuk Cegah Gigi Berlubang

Tren
Tak Banyak yang Tahu Vitamin F, Berikut Beragam Manfaatnya

Tak Banyak yang Tahu Vitamin F, Berikut Beragam Manfaatnya

Tren
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Filipina, Kick Off Pukul 19.30 WIB

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Filipina, Kick Off Pukul 19.30 WIB

Tren
Minum Apa Biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com