KOMPAS.com - Grafik kasus infeksi virus corona di dunia masih terus mengalami peningkatan.
Hingga Senin (8/3/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 117.426.512.
Dari jumlah itu, sebanyak 2.604.629 orang meninggal dunia, dan 92.878.398 orang dinyatakan pulih.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini.
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:
Baca juga: Daftar Negara yang Konfirmasi Varian Baru Virus Corona B.1.1.7
Program vaksinasi Covid-19 di berbagai negara telah dimulai, dengan masing-masing negara mencatatkan persentase cakupan vaksinasi yang berbeda-beda.
Israel menjadi negara terdepan dalam hal vaksinasi, dengan capaian 42,9 persen populasi telah menerima dua kali suntikan vaksin.
Berikut capaian vaksinasi setiap negara, berdasarkan data yang dihimpun Our World in Data hingga 6 Maret 2021:
Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara:
Israel
"Restoran-restoran akan kembali dibuka," kata Netanyahu setelah bertemu dengan Wali Kota Yerusalem Moshe Lion di sebuah kafe.
"Kita masih akan tetap waspada, memakai masker, menjaga jarak fisik aman, dan membatasi aktivitas sosial, tapi kita akan segera mengakhiri pembatasan skala besar," imbuhnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Israel, 53 persen populasi negara itu telah menerima setidaknya satu kali suntikan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech.
Pemerintah Israel secara bertahap membuka kembali perkantoran, sekolah, dan bandara, meski tetap menerapkan pembatasan kapasitas.
Beberapa fasilitas publik menerapkan pembatasan akses, yang hanya boleh dikunjungi oleh mereka yang mendapat "Green Pass" bukti imunitas Covid-19 dari Kemenkes Israel.
Baca juga: Studi di Israel Ini Klaim Vaksin Covid-19 Turunkan Risiko Penularan Virus Corona
Melansir AFP, Minggu (7/3/2021), Ethiopia telah menerima suplai pertama 2,2 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Oxford-AstraZeneca.
Vaksin tersebut diproduksi oleh perusahaan farmasi asal India, Serum Institute of India.
Suplai vaksin tersebut diperoleh Ethiopia, berkat kerjasama global untuk kesetaraan terhadap akses vaksin Covid-19, Covax.
"Setelah penantian lama yang penuh ketidakpastian, harapan akhirnya akan menjadi kenyataan," kata Menteri Kesehatan Lia Tadesse, saat upacara penerimaan vaksin di bandara Addis Ababa.
Pemerintah Ethiopia mengatakan, negara itu akan memprioritaskan tenaga kesehatan sebagai kelompok pertama yang akan mendapatkan vaksin.
Vaksinasi akan dimulai dalam beberapa hari ke depan, setelah proses administrasi diselesaikan.
Ethiopia menargetkan bisa memvaksinasi 20 persen dari total 110 juta populasi negara itu, pada akhir tahun 2021.
VIDEO: ???????? #Ethiopia has received its first 2.2 million doses of #COVID19 vaccine -- #AstraZeneca jabs manufactured by the Serum Institute of India -- and officials in Africa's second most populous country say the first will be administered to health workers #COVAX pic.twitter.com/iIzGicVazF
— AFP News Agency (@AFP) March 7, 2021
Pengiriman vaksin rencananya akan mulai dilakukan pada pertengahan tahun 2021.
Moderna kini tengah bekerja sama dengan otoritas kesehatan Filipina, terkait sejumlah persyaratan kelayakan vaksin, yang harus dipenuhi sebelum distribusi dimulai.
Moderna menambahkan, perusahaan juga berupaya untuk mencapai kesepakatan terpisah dengan pemerintah Filipina dan perusahaan swasta di negara itu, untuk menyuplai 7 juta dosis vaksin tambahan.
Sebelumnya, pada Januari 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan Filipina telah mengeluarkan ijin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech.
Baca juga: Filipina Konfirmasi Penularan Lokal Varian Baru Covid-19 dari Inggris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.