Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AM Lilik Agung
Trainer bisnis

Mitra Pengelola GALERIHC, lembaga pengembangan SDM. Beralamat di lilik@galerihc.com.

Inovasi di Masa Pandemi, Kisah Airbnb

Kompas.com - 06/03/2021, 09:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SELALU ada anomali pada saat pandemi. Salah satu anomali itu adalah Airbnb, perusahaan rintisan yang bergerak pada penyewaan properti.

Pandemi mengluluh-lantahkan industri pariwisata. Produk turunan paling dekat dengan pariwisata adalah usaha penginapan. Mulai dari penginapan yang hanya sekadar untuk merebahkan badan, hingga hotel super mewah, semua tiarap.

Wisatawan tiada datang, pebisnis tiada bepergian. Tempat penginapan kosong nir penghuni.

Airbnb perusahaan yang didirikan oleh Brian Chesky bersama dua kawannya di California USA tahun 2008, jatuh terjerembab. Sampai kuartal kedua 2020, kinerja Airbnb anjlok tujuh puluh dua persen.

Anjlok sangat dalam ini tentu berimbas pada banyak hal. Airbnb perlu suntikan dana segar hingga mencapai 2 miliar dolar AS (dalam rupiah tersua angka Rp 28 triliun).

Tak terhindarkan, perusahaan ini memecat pekerja sampai 25 persen dari keseluruhan karyawan. Sisa karyawan yang masih bekerja, ikut prihatin karena terjadi pemotongan gaji.

Manusia itu mahkluk sosial. Karantina wilayah total (lockdown) hanya bisa dilakukan maksimal tiga bulan. Selanjutnya manusia harus bergerak untuk menjemput rejeki dan bersosialisasi untuk menunjukkan takdirnya sebagai mahkluk sosial.

Mengunjungi kerabat atau sahabat dilakukan, karena sudah beberapa bulan terkurung dalam rumah. Pun, berdarmawisata untuk mengusir kejenuhan dan mencari keseimbangan hidup, dijalankan. Hanya saja berbeda dalam pelaksanaan antara sebelum dan selama pandemi.

Jarak untuk mengunjungi kerabat atau berdarmawisata bisa dijangkau dalam kenyamanan berkendara. Muncul data, bepergian maksimal 500 kilometer dari rumahnya.

Dalam konteks menunggangi pandemi, Airbnb layak disebut jenius. Jika sebelum pandemi layanan platform Airbnb menembus batas negara, bahkan batas benua, selama pandemi diubah.

Manajemen Airbnb mengubah algoritma website dan platform untuk fokus pada jarak pendek. Alhasil jika Anda tinggal di Yogya, maka website atau platform Airbnb akan memberikan aneka pilihan untuk bepergian hingga Bandung ke arah barat atau Surabaya-Malang ke arah timur.

Aneka penginapan termasuk berbagai tempat wisata, tersedia lengkap pada website atau platform Airbnb.

Inovasi sederhana dengan hanya mengubah algoritma dan fokus ini membawa dampak signifikan pada Airbnb. Sejak Agustus 2020, lalu-lintas pemakai jasa Airbnb naik pesat.

Ujungnya ketika Airbnb menutup tahun 2020 dengan menjual saham ke umum (IPO) pada 10 Desember 2020. Penawaran perdana saham Airbnb dipatok pada angka 68 dolar AS langsung melejit mencapai 144 dolar AS.

Jika pada awal tahun 2020 hingga kuartal kedua isi dompet Brian Chesky terkuras tanpa sisa, menutup tahun 2020 dompet Chesky menggelembung hingga Rp 156 triliun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com