Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di Dunia 3 Maret: 10 Negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi | Malaysia Setujui Penggunaan Vaksin Sinovac

Kompas.com - 03/03/2021, 09:15 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (3/3/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 115.275.443 (115 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 91.081.994 (91 juta) pasien telah sembuh, dan 2.559.019 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 21.634.430 dengan rincian 21.543.732 pasien dengan kondisi ringan dan 90.698 dalam kondisi serius.

Baca juga: 7 Fakta Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Inggris yang Sudah Masuk ke Indonesia

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat: 29.367.207 kasus, 529.045 orang meninggal, total sembuh 19.896.614

2. India: 11.139.323 kasus, 157.385 orang meninggal, total sembuh 10.810.162

3. Brasil: 10.647.845 kasus, 257.562 orang meninggal, total sembuh 9.527.173

4. Rusia: 4.268.215 kasus, 86.896 orang meninggal, total sembuh 3.838.040

5. Inggris: 4.188.400 kasus, 123.296 orang meninggal, total sembuh 3.005.720

6. Perancis: 3.783.528 kasus, 87.220 orang meninggal, total sembuh 259.893

7. Spanyol: 3.130.184 kasus, 69.801 orang meninggal, total sembuh 2.722.304

8. Italia: 2.955.434 kasus, 98.288 orang meninggal, total sembuh 2.426.150

9. Turki: 2.723.316 kasus, 28.706 orang meninggal, total sembuh 2.586.073

10. Jerman: 2.462.054 kasus, 71.325 orang meninggal, total sembuh 2.264.600

Baca juga: Gejala Terkait dengan Mutasi Virus Corona B.1.1.7 yang Sudah Masuk Indonesia

Indonesia

Dokter ditemani tenaga kesehatan melakukan pemeriksaan terhadap pasien Covid-19 di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/2/2021). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menjadi rumah sakit (RS) khusus untuk pasien virus corona (Covid-19) sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemkes).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Dokter ditemani tenaga kesehatan melakukan pemeriksaan terhadap pasien Covid-19 di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/2/2021). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menjadi rumah sakit (RS) khusus untuk pasien virus corona (Covid-19) sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemkes).

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (2/3/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 5.712. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.347.026 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 8.948 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.160.863 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 193 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 36.518 orang.

Baca juga: Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Sudah Masuk Indonesia, Ini Informasi Lengkapnya...

Jepang

Seorang pekerja menyapu air yang menggenangi lantai stasiun kereta api Fukushima, Jepang, usai gempa bumi 7,3 magnitudo pada Sabtu (13/2/2021) tengah malam. Gempa ini mengguncang prefektur Fukushima, Miyagi, dan area lainnya di timur Jepang, tetapi tidak ada risiko tsunami.KYODO NEWS/JUN HIRATA via AP Seorang pekerja menyapu air yang menggenangi lantai stasiun kereta api Fukushima, Jepang, usai gempa bumi 7,3 magnitudo pada Sabtu (13/2/2021) tengah malam. Gempa ini mengguncang prefektur Fukushima, Miyagi, dan area lainnya di timur Jepang, tetapi tidak ada risiko tsunami.

Lebih dari 1.000 dosis vaksin Covid-19 terbuang percuma di Jepang setelah suhu lemari penyimpanan menyimpang dari kisaran yang dipersyaratkan karena adanya kerusakan mesin pendingin.

Hal itu dikatakan oleh kementerian kesehatan Jepang pada Senin (1/3/2021) seperti dikutip dari Reuters.

Peristiwa itu merupakan kasus pertama vaksin Covid-19 terbuang di negara itu.

Jepang menjadi anggota terakhir Kelompok Tujuh negara industri terkemuka (G7) yang memulai kampanye vaksinasi terhadap Covid-19, yakni pada 17 Februari.

Jepang sejauh ini telah menerima tiga pengiriman vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech, yang terdiri dari sekitar 1,4 juta dosis vaksin.

Baca juga: Mengenal Hokkaido, Provinsi Bersalju yang Menjadi Sarang Virus Corona di Jepang

Ghana

Ghana dan Pantai Gading menjadi dua negara pertama di dunia yang melakukan penyuntikan vaksin Covid-19 dari Covax.

Dikutip dari Aljazeera pada Selasa (2/3/2021), Presiden Ghana Nana Akufo-Addo menjadi orang pertama di dunia yang menerima vaksin Corona dari Covax.

"Penting bagi saya memberikan contoh bahwa vaksin ini aman, dengan menjadi yang pertama mendapatkannya, sehingga semua orang di Ghana dapat merasa nyaman menggunakan vaksin ini," kata Akufo-Addo.

Ibu Negara Rebecca Akufo-Addo juga menerima suntikan, satu hari sebelum sisa 600.000 dosis diberikan di seluruh negeri.

Otoritas obat dan makanan Ghana juga telah menyetujui vaksin buatan India dan Sputnik V dari Rusia.

Pemerintah setempat menargetkan mampu melakukan vaksinasi pada 20 juta dari 30 juta warga di negara itu, hingga akhir tahun.

Baca juga: Negara yang Telah Menerima Skema Covax WHO, Mana Saja?

Filipina

Varian Covid-19 yang lebih menular pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan telah mencapai Filipina, kata Departemen Kesehatan, Selasa (2/3/2021).

Dilansir Philstar, Selasa (2/3/2021), temuan itu disampaikan oleh Pusat Genom Filipina atau Philippine Genome Center.

Mereka menyatakan mendeteksi ada enam kasus virus corona varian B.1.351 di antara 350 spesimen yang positif.

Penemuan ini terjadi ketika pemerintah Filipina memulai program vaksinasi virus corona.

"Meskipun tidak ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah, pola mutasi dalam varian ini menunjukkan penularan yang lebih tinggi dan mungkin berdampak pada kemanjuran vaksin," kata Kementerian Kesehatan Filipina.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona B1525 Ditemukan di Inggris, Berpotensi Mengkhawatirkan

Malaysia

Jemaah shalat Jumat di Masjid Nasional Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Maret 2020. Terlihat seorang pria memakai masker di tengah merebaknya virus corona di Malaysia.FAZRY ISMAIL/EPA-EFE Jemaah shalat Jumat di Masjid Nasional Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Maret 2020. Terlihat seorang pria memakai masker di tengah merebaknya virus corona di Malaysia.

Malaysia pada Selasa (2/3/2021), memberikan persetujuan bersyarat untuk penggunaan vaksin yang dibuat oleh perusahaan Inggris AstraZeneca dan China Sinovac.

Dikutip dari Reuters, Selasa (2/3/2021), persetujuan itu datang beberapa hari setelah Negeri Jiran meluncurkan program inokulasi Covid-19 secara nasional.

Malaysia memulai program vaksinasi pada 24 Februari menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh pembuat obat AS Pfizer dan mitra Jerman BioNTech.

Program vaksinasi itu juga dilakukan untuk menahan lonjakan infeksi dan membantu menghidupkan kembali ekonomi yang mencatat kemerosotan terburuk dalam lebih dari dua dekade tahun lalu.

Direktur Jenderal Kesehatan Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah, mengatakan, persetujuan bersyarat berarti Sinovac dan Astrazeneca, di samping juga Pfizer, harus memberikan data tambahan guna menjamin keamanan dan keefektivitasan vaksin.

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gejala Virus Corona dan Cara Mencegahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com