KOMPAS.com - Air fryer mengubah dunia dapur. Lantaran alat ini membuat orang yang dulu anti gorengan jadi bisa leluasa menikmati sajian gorengan dalam komposisi resep apapun.
Dengan tenaga listrik, air fryer hanya membutuhkan sedikit minyak untuk mematangkan sajian, baik daging, kentang, maupun seafood. Bahkan terkadang, dalam proses pematangan makanan, alat ini tak membutuhkan minyak sama sekali.
Dengan cara ini, tentu saja sajian jadi minim kandungan lemak dan kolesterolnya. Alhasil, sajian jadi lebih sehat dan aman bagi tubuh.
Alat ini mengedarkan udara panas di sekitar makanan. Udara panas yang ada melahirkan efek Maillard.
Efek Maillard yaitu efek kimia yang mengubah warna dan rasa makanan menggunakan asam amino dan gula.
Berbagai manfaat dan keuntungan menggunakan air fryer dikemukakan oleh Alodokter. Mulai dari menurunkan kandungan lemak pada makanan, membantu menurunkan berat badan, mengurangi pembentukan akrilamida yang berpotensi menyebabkan kanker, hemat bahan baku, juga limbah yang minim.
Meski demikian, ada pula yang menyebut bahwa lamanya pemasakan dalam suhu tinggi menggunakan air fryer justru memicu munculnya akrilamida.
Warganet di Twitter, ramai memperdebatkan ini pada Minggu (28/2/2021) malam.
Dimulai dengan akun @kakidekor yang menayangkan video tentang bahayanya menggunakan air fyrer.
Baca juga: Menggoreng dengan Air Fryer Lebih Sehat, Benarkah?
Melansir Kompas.com, 14 Mei 2021, selain akrilamida ada pula berbagai senyawa berbahaya lain yang terbentuk dari proses pematangan makanan dengan suhu tinggi, termasuk menggunakan air fryer.
Senyawa itu di antaranya adalah aldehida, amina heterosiklik dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Ketiga senyawa ini bersifat karsinogen, memicu kanker.
Perhatikan beberapa tips agar aman menggunakan air fryer:
Material plastik bebas BPA
Menurut Alodokter, air fryer aman digunakan asal material plastik yang digunakan bebas BPA. BPA atau bisphenol A adalah senyawa yang membahayakan kesehatan jika terserap tubuh.
Gunakan minyak zaitun atau canola