Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Hewan Peliharaan Boleh Diwarnai? Ini Penjelasan Veteriner

Kompas.com - 23/02/2021, 18:02 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini, warganet di media sosial Twitter ramai dengan unggahan foto kucing yang sekujur bulunya berwarna biru diduga akibat cat rambut.

Pemilik kucing bernama Bulbul itu, Ananda Tria, warga Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengatakan, kondisi kucingnya baru diketahui pada Minggu (21/2/2021).

"Peristiwanya kemarin siang. Sebelumnya kucing saya tidak pulang ke rumah, pulang-pulang sudah dalam keadaan diwarna seperti itu," kata Ananda saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/2/2021).

Ananda menduga, warna biru di bulu kucing miliknya adalah akibat dari cat rambut. Ia tak tahu siapa yang melakukan itu terhadap kucing peliharaannya.

Menurut Ananda, setelah peristiwa itu, kucingnya mengalami ketakutan saat disentuh serta ada penurunan nafsu makan.

Ia mengatakan, kemungkinan hal itu terjadi karena si kucing mengalami trauma.

Baca juga: Foto Viral Bulu Kucing Berwarna Biru, Diduga akibat Cat Rambut

Pewarnaan hewan harus dikonsultasikan

Menanggapi kasus tersebut, Substansi Kesejahteraan Hewan (SKH), Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner dari Kementerian Pertanian RI, menyebutnya, kasus itu seharusnya tidak perlu terjadi, mengingat orang yang melakukan pewarnaan bukan pemilik atau tanpa persetujuan pemiliknya.

"Pewarnaan itu mungkin dilakukan dengan menimbulkan ketidaknyamanan pada hewan sehingga menyebabkan hewan trauma/stress," demikian pernyataan SKH dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (22/2/2021).

Selain itu, pewarnaan hewan (pet) perlu dikonsultasikan dengan tenaga medis hewan (dokter hewan atau paramedis), dan dilakukan pengawasan terhadap reaksi-reaksi yang terjadi setelah dilakukan pewarnaan.

Baca juga: Black-footed Cat, Kucing Kecil yang Lebih Mematikan daripada Singa

Pertimbangan sebelum mewarnai hewan

Menurut SKH, secara prinsip, belum ada pengaturan pasti terkait pewarnaan pada hewan, sepanjang tidak mengganggu perilaku/kesehatan hewan terkait pemenuhan aspek kesejahteraan hewan.

"Jika harus melakukan pewarnaan hewan (pet), biasanya dilakukan oleh pemilik tergantung tujuannya. Biasanya dilakukan untuk tujuan estetika/penampilan atau untuk tujuan penandaan hewan," demikian SKH.

Mewarnai hewan juga perlu mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya bagi hewan.

Dampak positifnya seperti terkait estetika/penampilan karena terkait tujuan memelihara hewan kesayangan, dan penandaan.

Sedangkan dampak negatifnya, seperti perubahan perilaku, hewan menjadi stress, tidak mau makan bahkan bisa mati.

"Stress biasanya terjadi akibat penanganan yang kurang baik saat pewarnaan," ujar SKH.

Hewan juga bisa menjilati bulunya, yang sangat berbahaya, apabila menggunakan pewarna yang tidak aman.

Baca juga: Mengenal Rusty-spotted Cat, Kucing Terkecil di Dunia

Pemilihan pewarna yang digunakan

Karena ada kemungkinan pewarna tertelan ketika hewan menjilati bulu-bulunya, maka penggunaan bahan kimia untuk mewarnai hewan perlu diperhatikan, agar tidak menimbulkan bahaya bagi hewan.

Terutama, pada hewan seperti anjing dan kucing, yang suka menjilat-jilati bulunya.

Menurut SKH, pewarna yang digunakan harus dipastikan tidak mengandung bahan yang bersifat toksik, iritasi, dan merusak kulit.

SKH menyarankan agar menggunakan bahan pewarna yang aman, seperti pewarna makanan berbahan tanaman, antara lain, kunyit, pandan, blueberry, dan buah bit.

Perlu diketahui, penggunaan cat untuk manusia belum tentu aman digunakan untuk hewan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com