Pada masa Orde Reformasi yang menghadirkan demokrasi muncul suatu tafsir baru. Kebebasan berpendapat ditafsirkan sebagai kebebasan menghina. Beberapa (tidak semua) pihak gemar menyebut sesama warga dengan sebutan satwa
Misalnya ada pihak menyebut para buzzer sebagai “anjing menggonggong”. Saya setuju para pencinta satwa tidak setuju sebutan “anjing” untuk para buzzer.
Anjing adalah satwa yang sangat saya kagumi dan hormati sebagai teladan kesetiaan tanpa pamrih yang jarang ditemui pada mahluk hidup lain-lainnya. Apalagi manusia yang penuh pamrih.
Kesetiaan tanpa pamrih anjing setara kesetiaan tanpa pamrih Sukrasana yang siap berkorban segalanya untuk Bambang Sumantri.
Kesetiaan para anjing militer sangat terhormat sehingga tidak jarang pemakaman anjing militer dilakukan dengan penuh kehormatan secara resmi upacara militer.
Anjing menggonggong merupakan ungkapan kesetiaan demi melindungi Sang Majikan dari ancaman marabahaya.
Maka anjing sungguh tidak layak digunakan sebagai kata penghinaan terhadap manusia sebab moral kesetiaan anjing justru sangat layak untuk diteladani oleh manusia.
Menurut pendapat saya cebong dan kampret juga tidak layak digunakan sebagai kata penghinaan terhadap manusia. Apalagi sebutan satwa digunakan hanya akibat paham politik pihak yang dihina berseberangan dengan paham politik pihak yang menghina.
Cebong merupakan mahluk hidup sebagai bagian hakiki dari proses metamorfosa satwa yang memegang peran penting dalam eksositem planet bumi.
Andaikata tidak ada cebong maka mata-rantai ekosistem planet bumi terputus dengan dampak yang akan meruntuhkan seluruh ekosistem planet bumi seperti runtuhnya sebuah susunan piramida kartu.
Sama halnya dengan kampret merupakan sesosok jenis satwa yang memiliki daya-kodrati sangat menakjubkan.
Teknologi radar buatan manusia jelas terinspirasi oleh kampret yang memang memiliki daya penginderaan luar biasa sakti-mandraguna.
Kampret mampu terbang di tengah suasana gelap gulita malam hari tanpa menabrak benda apa pun akibat daya-indera yang bisa “melihat” dengan daya-tangkap suara yang unik di antara segenap jenis mahluk hidup termasuk manusia di marcapada ini.
Tokoh komik DC Batman merupakan personifikasi kampret karena memiliki daya-penginderaan kaliber super-hero seperti kampret.
Kadrun sebagai akronim kadal gurun merupakan mahluk hidup dengan daya survival tertangguh di planet bumi.