KOMPAS.com - Tim penyelidik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan temuan mereka soal asal-usul Covid-19 di Wuhan pada Selasa (9/2/2021).
Hal itu disampaikan melalui jumpa pers yang disiarkan secara live, dari Wuhan, China, dan ditayangkan pula melalui Twitter @WHO.
LIVE from Wuhan : Media briefing on #COVID19 origin mission https://t.co/WGpRGsd8vE
— World Health Organization (WHO) (@WHO) February 9, 2021
Tim WHO tiba di Wuhan pada 14 Januari 2021. Setelah dua pekan karantina, mereka mengunjungi tempat-tempat yang diduga sebagai sumber virus pertama.
Apa saja yang mereka temukan dalam penyelidikan tersebut? Berikut hasilnya!
Baca juga: Tim WHO Kunjungi Pasar Wuhan, Tempat Infeksi Covid-19 Pertama Terdeteksi
Kepala Tim WHO Peter Ben Embarek mengatakan, sangat tidak mungkin virus corona menyebar karena ada kebocoran dari laboratorium di Kota Wuhan.
Melansir BBC, setelah mengunjungi Institut Virologi Wuhan, mereka menyangkal bahwa teori kontroversial bahwa virus corona berasal dari kebocoran laboratorium atau dibuat oleh para ilmuwan.
Penyelidikan juga dilakukan di pasar basah di Huanan yang menjual ikan, daging, dan hewan liar.
Tim WHO menyebutkan, virus itu mungkin telah berpindah dari hewan ke manusia, tetapi mereka belum memiliki buktinya.
Dilansir dari New York Times, salah satu yang mereka temui adalah Shi Zhengli, yang dikenal sebagai "Wanita Kelelawar" China karena studinya tentang virus corona yang ditemukan pada kelelawar.
Pada Juni 2020, dalam wawancara dengan Scientific American, Shi Zhengli menyatakan kemungkinan awal bahwa virus tersebut bocor dari laboratorium.
Akan tetapi, dari penyelidikan WHO menunjukkan, tidak ada sekuens gen yang cocok dengan virus yang dipelajari.
Akhirnya, mayoritas ilmuwan, termasuk Shi Zhengli, menolak hipotesis tentang kebocoran laboratorium.
Ada spekulasi bahwa virus bisa saja dari hewan di alam liar kemudian menginfeksi anggota staf laboratorium. Akan tetapi, dugaan ini belum ada bukti.
Baca juga: Setahun Lalu Wuhan Lockdown 11 Juta Warga Selama 76 Hari, Begini Kondisinya Saat Ini...
Dr Embarek mengatakan, penyelidikan telah mengungkap informasi baru tetapi tidak secara dramatis mengubah gambaran wabah tersebut.