Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Penyelidikan WHO soal Asal-Usul Virus Corona, Bukan dari Wuhan atau Kebocoran Lab

Kompas.com - 10/02/2021, 15:32 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Para ahli percaya bahwa virus kemungkinan besar berasal dari hewan, tetapi mereka tidak yakin tentang caranya.

Emberek menyebutkan, butuh lebih banyak kerja yang dilakukan untuk mengidentifikasi sumber virus.

Sejauh ini, kemungkinan hewan pembawa virus tersebut adalah kelelawar dan trenggiling. Akan tetapi, tes yang dilakukan belum membuktikan secara pasti.

Dia dan timnya menyimpulkan virus ini "kemungkinan besar" telah berpindah ke manusia dari spesies perantara.

Investigasi lain dilakukan terhadap makanan beku impor. Namun penyelidikan masih terus berlanjut.

Bukan dari Wuhan

Dr Embarek menyebutkan, pekerjaan untuk mengidentifikasi asal-usul Covid-19 mengarah pada "reservoir alami" pada kelelawar, tetapi ini tidak mungkin terjadi di Wuhan.

Para ahli juga mengatakan, tidak ada indikasi bahwa virus itu beredar di Wuhan sebelum kasus resmi pertama tercatat pada Desember 2019.

Dilansir dari BBC, seorang ahli di Komisi Kesehatan China, Liang Wannian menyatakan, Covid-19 mungkin telah berada di wilayah lain sebelum terdeteksi di Wuhan.

Tim WHO meminta penyelidikan lebih lanjut tentang kemungkinan penularan "rantai dingin". Rantai dingin maksudnya pengangkutan dan perdagangan makanan beku.

Menyelidiki Asia Tenggara

Salah satu tim ilmuwan WHO, Dr Peter Daszak, mengatakan, fokus pada asal usul penyebab Covid-19 bisa dialihkan ke Asia Tenggara.

"Kami telah melakukan banyak pekerjaan di China dan jika Anda memetakannya kembali, itu mulai mengarah ke perbatasan dan kami tahu bahwa sangat sedikit pengawasan di sisi lain di seluruh wilayah Asia Tenggara," kata Peter, dilansir dari BBC, Selasa (9/2/2021).

Terkait rantai dingin, penyelidikan saat ini fokus pada pasokan rantai makanan, pengangkutan, dan perdagangan. Peter mengakui, penyelidikan ini menjadi lebih luas.

"China adalah tempat yang sangat besar dan Asia Tenggara adalah tempat yang sangat besar. Rantai pasokan ke pasar makanan laut Huanan sangat luas, mereka datang dari negara lain, mereka datang dari berbagai bagian China. Jadi untuk benar-benar menelusuri yang kembali itu akan membutuhkan beberapa pekerjaan," papar dia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Macam-macam Penularan Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com