Melansir History, penerbangan rombongan MU kembali ke Manchester sempat ditunda satu jam karena salah satu pemain lupa paspornya.
Pesawat itu kemudian berhenti di Bandara Munich-Riem, Jerman untuk mengisi bahan bakar.
Pada saat itu, Munich baru saja dilanda badai salju dan kondisinya tidak ideal untuk penerbangan.
Baca juga: Busby Babes, Para Pemain MU yang Jadi Korban Tragedi Muenchen
Pilot James Thain diketahui harus membatalkan dua percobaan lepas landas karena masalah mesin.
Pada upaya ketiga, tepat setelah pukul 3 sore, pesawat tidak bisa mendapatkan cukup daya angkat dan menabrak pagar di ujung landasan. Pesawat itu kemudian menghantam sebuah rumah kosong.
Total 22 dari 43 penumpang pesawat itu tewas seketika dalam insiden tersebut, di antaranya adalah tujuh pemain MU.
Pemain kedelapan, Duncan Edwards, meninggal karena terluka parah dua minggu kemudian, sehingga jumlah korban tewas menjadi 23.
Sementara itu, pelatih kepala MU, Matt Busby, menderita cedera parah dan berada dalam kondisi kritis selama berminggu-minggu.
Baca juga: Sir Matt Busby Pasti Gembira Lihat Van Gaal Tangani MU
Pilot James Thain selamat dari kecelakaan itu, dan kemudian didakwa melakukan kelalaian yang menyebabkan kecelakaan, setelah foto-foto menunjukkan bahwa dia telah mengabaikan penumpukan es di sayap pesawat.
Penyelidikan selanjutnya mengungkapkan bahwa ada sedikit es di sayap, tetapi lumpur di ujung landasan telah memperlambat pesawat pada titik kritis saat lepas landas, sehingga tidak mungkin untuk mencapai gaya angkat yang tepat.
Meski demikian, jaksa Jerman tetap tidak melepaskan dakwaan terhadap pilot pesawat sampai 1968.
Pada tahun tersebut, Pelatih Matt Busby memimpin MU meraih gelar Piala Eropa pertama mereka. Dalam tim tersebut terdapat dua orang pemain yang berhasil selamat dari Tragedi Munich.
Baca juga: Liverpool dan Juventus Peringati 35 Tahun Tragedi Heysel