Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di Dunia 2 Februari: 103 Juta Kasus | Palestina Termasuk Penerima Pertama Program Vaksin Covax

Kompas.com - 02/02/2021, 07:45 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Selasa (2/2/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 103.891.487 (103 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 75.602.012 (75 juta) pasien telah sembuh, dan 2.246.435 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 26.038.031 dengan rincian 25.935.076 pasien dengan kondisi ringan dan 107.964 dalam kondisi serius.

Baca juga: [POPULER TREN] Foto Viral KK Tanggal Lahir Sama | Buka www.pln.co.id untuk Listrik Gratis PLN Bulan Februari

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat: 26.892.992 kasus, 453.969 orang meninggal, total sembuh 16.582.978

2. India: 10.767.159 kasus, 154.521 orang meninggal, total sembuh 10.447.359

3. Brasil: 9.229.322 kasus, 225.099 orang meninggal, total sembuh 8.027.042

4. Rusia: 3.868.087 kasus, 73.619 orang meninggal, total sembuh 3.318.173

5. Inggris: 3.835.783 kasus, 106.564 orang meninggal, total sembuh 1.767.972

6. Perancis: 3.201.461 kasus, 76.512 orang meninggal, total sembuh 225.319

7. Spanyol: 2.852.729 kasus dan 59.081 orang meninggal

8. Italia: 2.560.957 kasus, 88.845 orang meninggal, total sembuh 2.024.523

9. Turki: 2.485.182 kasus, 26.117 orang meninggal, total sembuh 2,370,431

10. Jerman: 2.232.316 kasus, 58.396 orang meninggal, total sembuh 1.935.600.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 10.994, Kasus Covid-19 Kini Capai 1.089.308 Orang

Indonesia

Pedagang yang tidak mengenakan masker berjalan di depan mural yang berisi pesan waspada virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/09)Antara Foto/Aprillio Akbar Pedagang yang tidak mengenakan masker berjalan di depan mural yang berisi pesan waspada virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/09)

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Senin (1/2/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 10.994. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.089.308 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 10.461 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 883.682 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 279 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 30.277 orang.

Baca juga: Update Corona Dunia 24 Januari: 99 Juta Kasus | Malaysia Laporkan Rekor Kasus Harian Covid-19

Malaysia

Dua wanita memakai masker untuk mencegah penyebaran virus corona, saat berjalan di stasiun kereta api Kuala Lumpur, Malaysia, 12 Oktober 2020.AP PHOTO/VINCENT THIAN Dua wanita memakai masker untuk mencegah penyebaran virus corona, saat berjalan di stasiun kereta api Kuala Lumpur, Malaysia, 12 Oktober 2020.

Malaysia dijadwalkan menerima gelombang pertama pengiriman vaksin Covid-19 buatan Pfizer Inc dan BioNTech pada 26 Februari 2021, kata seorang pejabat senior, sebagaimana dikutip dari kantor berita resmi Bernama, Senin (1/2/2021).

Pemerintah Malaysia pada November 2020 mengumumkan pihaknya setuju membeli 12,8 juta dosis vaksin Covid-19, yang dibuat oleh perusahaan asal AS Pfizer Inc dan mitranya dari Jerman, BioNTech.

Lewat kontrak pembelian itu, Pfizer akan mengirim gelombang pertama vaksin sebanyak satu juta dosis ke Malaysia pada kuartal I 2021.

Usai pengiriman pertama, Pfizer akan mengirim paket lainnya sebanyak 1,7 juta dosis; 5,8 juta dosis; dan 4,3 juta dosis pada kuartal berikutnya.

Setibanya di Malaysia, vaksin itu akan disalurkan ke daerah-daerah di Malaysia dalam waktu 1-2 minggu, kata Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, sebagaimana dikutip oleh Bernama.

Baca juga: Gejala Umum Varian Baru Covid-19 Inggris, dari Batuk hingga Kelelahan

Inggris

Suasana Kota London di masa pandemi virus corona.Shutterstock/Marcio Delgado Suasana Kota London di masa pandemi virus corona.

Melansir Reuters, Senin (2/1/2021), Pemerintah Inggris telah memesan 40 juta dosis tambahan kandidat vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Perancis Valneva untuk 2022, sehingga total pesanannya menjadi 100 juta.

Inggris kemungkinan juga memesan 90 juta dosis vaksin Covid-19 lagi sepanjang 2023 hingga 2025, kata perusahaan farmasi Perancis itu.

Valneva, yang mengharapkan laporan hasil uji klinis vaksin Tahap I/II dalam waktu tiga bulan, mengatakan telah memulai produksi komersial di Skotlandia.

Situs vaksin di Skotlandia siap memasok segera setelah vaksin tersebut terbukti aman, efektif, dan telah disetujui oleh pengawas kesehatan Inggris, kata ketua sementara gugus tugas vaksin pemerintah, Clive Dix, dalam pernyataan.

"Lebih dari 40 juta dosis yang diperoleh melalui kesepakatan hari ini secara signifikan memperkuat portofolio kami dan memberi kami fleksibilitas di masa depan jika kami perlu melakukan vaksinasi ulang pada populasi Inggris mana pun," papar Dix.

Baca juga: Vaksin Produksi Bio Farma Hasil Kerja Sama dengan Sinovac Siap Dipakai

Amerika Serikat

Masih dari sumber yang sama, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan telah menyuntikkan 31.123.299 dosis vaksin Covid-19 di negara tersebut hingga Minggu pagi (31/1/2021) dan telah mendistribusikan 49.933.250 dosis.

Dosis vaksin itu buatan Moderna dan Pfizer-BioNTech mulai pukul 1100 GMT Minggu, katanya.

Menurut data yang diunggah pada Sabtu (30/1/2021), CDC telah memberikan 29.577.902 dosis vaksin dan mendistribusikan 49.932.850 dosis.

Badan tersebut mengatakan 25.201.143 orang telah menerima satu dosis atau lebih, sementara 5.657.142 orang lainnya telah mendapat dosis kedua hingga Minggu.

Disebutkan pula bahwa 3.683.718 dosis vaksin telah diberikan ke sejumlah fasilitas pengobatan jangka panjang.

Baca juga: Pandemi Virus Corona dan Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Moderna di AS...

WHO

Ilustrasi WHOShutterstock/Askarim Ilustrasi WHO

Salah seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (1/2/2021), mengatakan Palestina dan Tunisia akan mendapat manfaat dari gelombang pertama vaksin virus corona dari skema Covax.

Negara-negara miskin di Timur Tengah memang menghadapi kesenjangan besar dalam penyediaan vaksin awal.

Melansir Reuters, Selasa (2/2/2021), direktur darurat WHO untuk wilayah Mediterania Timur Rick Brennan mengatakan, wilayah Palestina diharapkan menerima 37.000 dosis vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech mulai pertengahan Februari melalui Covax.

Sementara, Tunisia akan menerima 93.600 dosis dan dua dosis vaksin direkomendasikan per orang.

WHO membentuk Covax bersama dengan aliansi vaksin GAVI untuk memastikan akses yang adil atas vaksinasi Covid-19 secara global.

"Namun, ada kesenjangan yang sangat signifikan antara peluncuran vaksin yang direncanakan di negara-negara kaya dan mereka yang berpenghasilan rendah atau terkena dampak konflik," kata Brennan.

Baca juga: Israel Akan Beri Vaksin Covid-19 untuk Warga Palestina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com