Ketiga, FSGI mengusulkan pendidikan kebencanaan diperkuat dalam kurikulum dengan disertai simulasi rutin di sekolah-sekolah.
"Mengingat wilayah Indonesia rawan bencana, terutama gempa bumi, serta lokasi geografis Indonesia yang berada di atas lempeng bumi yang terus bergerak secara alamiah," kata FSGI.
Dengan memberikan pendidikan kebencanaan disertai simulasi rutin, maka peserta didik diharapkan akan mewarisi kesiapan dan mitigasi bencana.
Baca juga: Masih PJJ, Kapan KBM Tatap Muka di Sekolah Bisa Dilangsungkan?
Keempat, FSGI mengusulkan para pengungsi yang berprofesi guru dan kondisinya sehat jasmani dan psikis, dapat membantu melakukan trauma healing kepada anak-anak dipengungsian.
"Para guru tersebut dapat diberdayakan dengan dilatih terlebih dahulu oleh para relawan yang datang ke posko posko pengungsian," imbuhnya.
Baca juga: Banjir di Indonesia, Benarkah karena Curah Hujan dan Cuaca Ekstrem?