Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Hujan Salju di Gurun Sahara, Keempat Kalinya Sepanjang Sejarah

Kompas.com - 23/01/2021, 12:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Gurun Sahara diselimuti salju dengan suhu di bawah titik beku pada 13 Januari 2021.

Dikutip dari New York Post, 18 Januari 2021, salju juga turun di dekat kota gurun Ain Sefra di Aljazair pada minggu ini.

Seorang fotografer, Karim Bouchetata, mengambil foto luar biasa dari es yang menutupi pasir di kota kecil Gurun Sahara.

Baca juga: Mencairnya Es di Greenland dan Risiko Banjir Tahunan...

Dalam foto tersebut terlihat domba yang berdiri di bukit pasir yang tertutup es pada 13 Januari 2021, karena suhu turun menjadi 26,6 derajat Fahrenheit (-3 derajat celsius).

Melansir Arab News, 19 Januari 2021, Ain Sefra terletak di Pegunungan Atlas, 1.000 meter di atas permukaan laut dan dikenal sebagai "pintu gerbang ke gurun".

Itu terletak di Provinsi Naama di Aljazair di bagian utara Sahara, dekat dengan perbatasan Maroko.

Baca juga: Spanyol Alami Hujan Salju Terburuk dalam 50 Tahun Terakhir, Apa Penyebabnya?

Salju di Arab Saudi

Gurun SaharaKarim Sahara Gurun Sahara

Salju juga menyelimuti Arab Saudi yang mengalami suhu mencapai 28 derajat Fahrenheit (-2,2 derajat celsius).

Daerah (yang dekat perbatasan dengan Yordania) mengalami cuaca yang tidak biasa pada bulan ini.

Pada 10 Januari, penduduk setempat di wilayah pegunungan disuguhi hujan salju.

Baca juga: Ketika Salju Turun di Kota Baghdad...

Penurunan suhu ini di kota Ain Sefra bukan yang pertama kali terjadi.

Ini merupakan keempat kalinya kota itu tertutupi salju dalam 42 tahun.

Sebelumnya, turun salju pada 1979, 2017, dan 2018.

Pada 2017, badai salju menumpahkan salju hingga sedalam satu meter di Ain Sefra.

Baca juga: Saat Salju Turun di Tabuk, Arab Saudi...

Perubahan iklim

Setelah hampir 40 tahun salju kembali turun di gurun Sahara, Afrika Utara tepatnya di dekat kota Ain Sefra, Aljazair.Karim Bouchetata/Telegraph Setelah hampir 40 tahun salju kembali turun di gurun Sahara, Afrika Utara tepatnya di dekat kota Ain Sefra, Aljazair.

Mengutip Sky News, 19 Januari 2021, pada 1979 badai salju terjadi cukup parah hingga menghentikan lalu lintas. Sedangkan pada 2018 salju tebalnya hingga 40 cm.

Januari adalah salah satu bulan terdingin di sana dengan suhu rata-rata 14 derajat celsius (57 F).

Pada musim panas, suhu rata-rata mencapai 38 derajat celsius (100 F).

Melansir The Sun, 18 Januari 2021, salju juga turun di Lebanon, Suriah, dan Iran dengan beberapa daerah terkubur di bawah 4 kaki.

Baca juga: Salju Longsor di Turki, 41 Orang Meninggal Dunia

Tabuk adalah salah satu daerah terdingin di negara tersebut, tetapi biasanya mengalami cuaca kering dengan suhu rata-rata 4 derajat celsius.

Menurut ahli meteorologi senior AccuWeather, Eric Leister, peristiwa turunnya salju di tempat yang jarang bersalju itu bukan hal yang luar biasa.

Para peneliti yang mempelajari perubahan curah hujan di wilayah Sahara menemukan bahwa gurun telah tumbuh secara signifikan selama seabad terakhir karena perubahan iklim.

Seorang ilmuwan atmosfer dan kelautan di University of Maryland dan penulis senior studi tersebut, Profesor Sumant Nigam, mengatakan, hasil penelitian mereka khusus untuk Sahara, tetapi kemungkinan memiliki implikasi untuk gurun lainnya di dunia.

Baca juga: Laut Kaspia, Mengapa Danau Terbesar di Dunia Ini Disebut sebagai Laut?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com