Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macam Reaksi Setelah Divaksin Covid-19 dan Cara Mengatasinya...

Kompas.com - 15/01/2021, 12:31 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Untuk reaksi ringan sistemik, seperti demam dan malaise (kurang enak badan), penerima vaksin dapat minum air putih lebih banyak, menggunakan pakaian yang nyaman, kompres atau mandi air hangat.

Tindakan ini juga dapat dilakukan untuk reaksi ringan sistemik lainnya seperti nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan lemah, dan sakit kepala.

Baca juga: Mengenal Vaksin Sinovac yang Telah Tiba di Indonesia

Sesuai teknis pelaksanaan vaksinasi, petugas kesehatan akan menyarankan untuk meminum obat paracetamol sesuai dosis yang dianjurkan petugas kesehatan.

"Kalau untuk demam bisa diobati, tapi kalau demam terus-menerus sebaiknya langsung ke fasilitas layanan kesehatan," terang Nadia.

Sementara itu, dilansir dari World Health Organization (WHO), dosis parasetamol yang dianjurkan yaitu 15mg/kg setiap 6-8 jam, dengan maksimal 4 dosis dalam 24 jam.

Baca juga: Melihat Perbedaan Vaksin Buatan AS dengan Vaksin Buatan China, Ini Rinciannya...

Mengatasi reaksi berat

Reaksi vaksin berat tidak menimbulkan masalah jangka panjang, apabila tertangani dengan baik.

Adapun untuk reaksi berat lokal dapat berupa selulitis.

Selulitis ialah infeksi bakteri di kulit, yang menyebabkan kulit kemerahan, bengkak, terasa panas dan lunak.

Baca juga: Raffi Ahmad, Elvis Presley, dan Kampanye Vaksinasi...

Sementara itu, reaksi berat lainnya berkaitan dengan alergi, seperti urtikaria (biduran), anafilaksis (syok akibat reaksi alergi berat), dan syncope (pingsan).

Bila setelah proses vaksinasi terjadi reaksi berat yang berkaitan dengan alergi, perlu ditangani oleh tenaga medis.

Nadia menambahkan bahwa ada prosedur pasca-penyuntikan vaksin.

Baca juga: Melihat Efektivitas Vaksin Covid-19 yang Telah Diumumkan, dari Pfizer-BioNTech hingga Sinovac

Penerima vaksin diimbau untuk menunggu selama 30 menit. Hal ini untuk mewaspadai reaksi yang terjadi pada penerima vaksin.

"Kan kita sudah tunggu 30 menit setelah penyuntikan, jadi kalau memang misalnya masih ditemukan gejala-gejala ya dilarikan ke fasilitas layanan kesehatan," kata Nadia.

WHO menyarankan, setiap petugas kesehatan yang memberikan vaksinasi harus mengetahui tanda-tanda reaksi alergi dan bersiap untuk segera mengambil tindakan.

Baca juga: Update Corona Global: 92,6 Juta Positif, 1,9 Juta Meninggal | Peneliti Brasil Ungkap Sinovac 50,4 Persen Efektif

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com