Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Kesakitan Belum Tentu Usai...
Lebih lanjut, peneliti menemukan sel-sel kekebalan, seperti sel T, ada di sekitar otak, yang selanjutnya mendukung bukti respons peradangan di otak.
"Awalnya kami memperkirakan akan melihat kerusakan yang disebabkan kekurangan oksigen," ujar Nath.
"Sebaliknya, kami melihat area kerusakan multifokal yang biasanya dikaitkan dengan stroke dan penyakit peradangan sarah," lanjut dia.
Baca juga: Simak, Ini 7 Gejala Terkait dengan Varian Baru Virus Corona
Namun, karena virus corona baru tidak terdeteksi di jaringan otak pasien yang meninggal, masih terlalu dini mengetahui keterkaitan efek neurologis dan cedera pembuluh darah yang diamati dalam penelitian.
Sebagai tambahan informasi, pada awalnya virus corona jenis baru ditandai dengan demam, sakit tenggorokan, batuk, dan dispnea, yang semuanya merupakan manifestasi dari penyakit pernapasan.
Namun, telah dilaporkan sakit kepala, sakit perut, diare, hingga hilangnya rasa dan penciuman turut menjadi gejala infeksi virus corona.
Sementara orang dewasa muda yang tertular virus lebih banyak mengalami gejala neurologis, termasuk kebingungan mental, sakit kepala, pusing, kejang, dan peningkatan risiko stroke.
Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia