KOMPAS.com – Penyebaran kasus corona secara global masih terus bertambah dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
Kendati demikian, proses vaksinasi Covid-19 di sejumlah negara juga terus digalakkan, termasuk proses vaksinasi di Indonesia yang rencananya akan dimulai pada minggu depan.
Melansir Worldometers, jumlah kasus virus corona mencapai 87 juta kasus hingga Kamis (7/1/2021) pagi.
Korban jiwa akibat virus corona jenis baru SARS-CoV-2 tersebut mencapai 1,8 juta jiwa dan pasien yang dikabarkan sembuh tercacat sebanyak 63 juta.
Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksinasi Covid-19 di Indonesia
Secara keseluruhan, berikut 10 besar negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak:
Baca juga: Foto Viral Kalender 1971 Disebut Kembar dengan 2021, Apa Penjelasannya?
Berikut ini update seputar virus corona di berbagai wilayah di dunia:
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, dr Anthony Fauci mengatakan bahwa AS tidak akan memaksa orang melakukan vaksinasi Covid-19.
Meskipun demikian ia mengatakan beberapa perusahaan dan sekolah mungkin akan mengharuskan karyawan atau muridnya divaksinasi.
“Saya membayangkan bahwa beberapa entitas industri, beberapa sekolah dan entitas lain mungkin benar-benar di tingkat lokal mengharuskan orang mendapatkan vaksinasi sebelum mereka dapat berpartisipasi dalam fungsi apa pun dari lembaga itu,” kata Fauci dikutip dari CNN.
Sebagai contoh ia menambahkan di beberapa sekolah umum saat ini sudah terdapat aturan murid boleh kembali sekolah ketika menunjukkan surat sertifikasi telah divaksinasi.
Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?
Italia telah menerima 370.000 dosis vaksin dari Pfizer/BioNTech.
Jumlah tersebut lebih sedikit dari yang disepakati antara Uni Eropa dan perusahaan vaksin, di mana seharusnya Italia menerima 470.000 dosis vaksin.
Kementerian Kesehatan Italia sejauh ini telah memberikan hampir 250.000 suntikan yang merupakan 54,1 persen dosis yang diterimanya minggu ini.
Uni Eropa saat ini telah mulai meluncurkan program vaksin tetapi banyak dikritik karena lambatnya memulai program vaksin.
Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn meminta masyarakat bersabar atas kecepatan peluncuran vaksin virus corona.