Satgas ini dipimpin oleh Komite Stabilitas dan Pebangunan Keuangan (FSDC) dan sejumlah departemen bank sentral China, serta regulator lainnya.
Satgas ini nantinya akan secara rutin memanggi Ant Group untuk mengumpulkan data, mempelajari restrukturisasi, serta menyusun aturan lain di industri teknologi finansial (tekfin).
Baca juga: Profil Zhong Shanshan, Orang Terkaya Baru di Asia yang Geser Jack Ma
Adanya pengawasan yang dilakukan secara intens selama beberpa minggu terhadap jalannya raksasa perusahaan teknologi China itu membuat bisnis Alibaba jeblok.
Jack Ma juga disebut dipaksa untuk membatalkan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) yang menyebabkan saham Ant Group gagal mencetak rekor terbesar dalam sejarah listing di bursa saham dunia.
Akibatnya, harga saham merosot di bursa Hong Kong, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (25/12/2020).
Pada sesi penutupan perdagangan 24 Desember 2020, harga saham Alibaba turun 8 persen. Sementara, jika dihitung sejak titik puncak di bulan Oktober, harga saham ini telah terjun sebanyak 26 persen.
Oleh sebab itu, nilai valuasi Alibaba yang mencapai 240 miliar dollar AS hangus.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Kekayaan Jack Ma Bertambah 1,5 Triliun Dollar AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.