Karena pendekatan edukasi ini umumnya mengacu pada pola lama yang sudah mulai ditinggalkan, yaitu konsep KAP (knowledge, attitude, practise).
Ia menuturkan, salah satu prinsip strategi komunikasi risiko adalah membangun kesadaran dan kewaspadaan.
Artinya, data atau info yang disampaikan harus komprehensif dan berimbang antara berita baik dan buruk.
Strategi komunikasi yang dibangun pun harus spesifik untuk tiap populasi atau kelompok masyarakat. Selain itu, bahasa, teknik menyampaikan dan media juga harus disesuaikan.
"Misal terkait vaksin, strategi komunikasi pada pekerja kantoran akan sangat berbeda dengan kelompok masyarakat di pedesaan," terang dia.
Baca juga: Epidemiolog Minta Pemerintah Tak Hanya Andalkan Vaksin Atasi Pandemi Covid-19
Selain strategi komunikasi risiko yang dilakukan dengan tepat dan efektif, keteladanan atau role model juga sangat diperlukan.
Sayangnya, Dicky melihat keteladanan ini masih minim di tiap tingkatan, termasuk di perkantoran-perkantoran, sehingga protokol hanya sebatas aturan di atas kertas.
"Rapat-rapat tatap muka masih dan makin menjamur, perjalan-perjalanan dinas tidak terkendali," tutur dia.
Baca juga: Epidemiolog soal Satgas Covid-19 Sebut Masyarakat Gali Kubur Sendiri: Tak Tepat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.