Disadari atau tidak, penjual yang memahami psikologis konsumen, akan memanfaatkannya untuk menarik perhatian pembeli dalam mengambil keputusan.
Penjual akan meyakinkan calon konsumen bahwa mereka akan ketinggalan jika tak membeli barang itu saat ini.
Berikut beberapa taktik biasanya membuat konsumen terlena:
Barang langka
Salah satu faktor yang menyebabkan orang menjadi impulsif adalah mengetahui bahwa barang dijual dalam jumlah sedikit atau mungkin memang dibatasi. Hal ini mendorong pembeli mengambil keputusan dengan cepat untuk membelinya.
Taktik ini umumnya digunakan pada situs hotel ketika mereka mengadakan promo. Cara itu cenderung berhasil dan menghindari pelanggan merasa sakit hati karena melewatkan promo.
Ulasan produk
Faktor yang mampu memengaruhi calon pembeli pada suatu produk yakni rekomendasi dan orang-orang yang menyukai suatu produk atau ulasan dari mereka yang membelinya.
Taktik ini dinilai berhasil, karena beberapa merek memanfaatkan cara ini dengan mengungkapkan apa yang dibeli konsumen lain.
Pendapat atau ulasan dapat membuat calon pembeli lain yakin.
Pembayaran yang praktis
Menggunakan opsi pembayaran tanpa menggesek kartu kredit menjadi pilihan yang baik bagi calon pembeli dan penjual.
Hal ini memudahkan para pelaku usaha dan calon pembeli. Apalagi, jika ada opsi bayar nanti (pay later).
Opsi bayar nanti dinilai sebagai ilusi fleksibilitas pembayaran. Oleh karena itu, keterjangkauan membeli barang jadi terpenuhi meski itu dalam bentuk utang. Trik-trik di atas disebut bisa menggoda konsumen untuk membelanjakan lebih dari yang mereka mampu dan membuat mereka mau berutang. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.