Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Tak Menjanjikan, Vaksin Covid-19 Sanofi Baru Tersedia pada Akhir 2021

Kompas.com - 11/12/2020, 18:32 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengembang vaksin Sanofi-GlaxoSmithKline (GSK) dari Inggris pada Jumat (11/12/2020) mengatakan vaksin mereka tidak akan siap sampai akhir 2021.

Pernyataan ini muncul setelah hasil sementara menunjukkan respons kekebalan yang rendah pada orang tua.

Mereka berencana untuk memulai studi lain Februari mendatang dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih efektif pada akhir 2021.

Baca juga: Menilik Perbandingan Vaksin Corona Pfizer dengan Sinovac, Apa Saja?

Berita tersebut muncul sebagai kekecewaan bagi salah satu vaksin Covid-19 terdepan yang mengandalkan desain lebih konvensional daripada Pfizer/BioNTech.

Ini juga merupakan pukulan bagi banyak pemerintah, termasuk Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris, yang telah memesan ratusan juta dosis suntikan.

Penundaan dan uji coba tambahan bukanlah hal yang aneh, tetapi kemunduran tersebut menyoroti tantangan dalam mengembangkan vaksin.

"Hasil studi sementara menunjukkan tanggapan kekebalan yang sebanding dengan pasien yang sembuh dari Covid-19 pada orang dewasa berusia 18 hingga 49 tahun," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Jumat (11/12/2020).

Baca juga: Mengenal Vaksin Sinovac yang Telah Tiba di Indonesia

"Akan tetapi, tanggapan kekebalan yang rendah pada orang tua kemungkinan besar karena konsentrasi antigen yang tidak mencukupi," lanjutnya.

Studi terbaru

Ilustrasi vaksinasi pada lansiaSHUTTERSTOCK/BaLL LunLa Ilustrasi vaksinasi pada lansia

Sanofi mengatakan akan meluncurkan studi fase 2b pada Februari 2020.

Ini dilakukan setelah studi terbaru pada primata non-manusia yang dilakukan dengan formulasi antigen lebih banyak menunjukkan efek yang lebih baik.

"Studi ini akan mencakup perbandingan yang diusulkan dengan vaksin Covid-19 resmi," kata perusahaan itu.

Baca juga: Selain Inggris, Berikut Negara yang Telah Izinkan Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer

"Jika datanya positif, studi fase III global dapat dimulai pada Q2 2021. Hasil positif dari studi ini akan mengarah pada pengajuan regulasi pada paruh kedua 2021, sehingga menunda ketersediaan potensial vaksin dari pertengahan 2021 hingga Q4 2021," tambahnya.

Studi Tahap I dan II sebelumnya menguji keamanan, tolerabilitas, dan respons imun dari vaksin pada 440 orang dewasa sehat di 11 lokasi penelitian di Amerika Serikat.

Vaksin Sanofi-GSK menggunakan teknologi berbasis protein rekombinan yang sama dengan salah satu vaksin influenza musiman Sanofi.

Baca juga: Berikut 13 Penyakit yang Berhasil Diatasi dengan Vaksin, Apa Saja?

GSK melengkapi protein ini dengan bahan pembantu yang merangsang sistem kekebalan.

Sebelum uji klinis dimulai, Sanofi telah menjalin kesepakatan besar untuk memasok vaksin dengan AS senilai 2,1 miliar dollar AS untuk 100 juta dosis.

Pada 18 September 2020, mereka menyepakati dengan Uni Eropa untuk 300 juta dosis dan 72 juta dosis dengan Kanada.

Selain itu, Sanofi setuju untuk memberikan 200 juta dosis untuk COVAX, sebuah kolaborasi internasional untuk memberikan vaksin secara merata ke seluruh dunia.

Mereka memiliki rencana untuk membuat hingga satu miliar dosis pada tahun 2021.

Baca juga: Saat Enam Peserta Uji Coba Vaksin Covid-19 Pfizer Meninggal Dunia...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Vaksin Sinovac

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com