Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Guru Nasional: Mengenang Sosok Sartono, Pencipta Lagu Hymne Guru

Kompas.com - 25/11/2020, 06:30 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Editor

KOMPAS.com - Tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.

Penetapan HGN berkaitan dengan riwayat berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 1912.

Pemerintah RI kemudian menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Keppres tersebut menetapkan berdirinya PGRI sekaligus sebagai Hari Guru Nasional.

Peringatan Hari Guru Nasional biasanya tak lepas dengan menyanyikan lagu "Hymne Guru" yang legendaris itu. Namun tak banyak yang tahu sejarah dan pengarang lagu tersebut.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Hymne Guru Ciptaan Sartono

Sosok Sartono, pencipta lagu Hymne Guru

Dikutip dari Kompas.com (20/9/2011), pencipta lagu Hymne Guru adalah Sartono.

Mantan guru yayasan swasta di Kota Madiun, Jawa Timur itu telah meninggal dunia di usia 79 tahun di RSUD Kota Madiun, Jawa Timur pada Minggu (1/11/2015).

Dia menciptakan lagu "Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" pada tahun 1980-an.

Sebuah lagu wajib yang kini selalu dinyanyikan di sekolah-sekolah baik tingkat SD hingga SMA di negeri ini.

Meskipun lagunya terkenal dan dinyanyikan semua anak sekolah se-Indonesia, semasa hidup Sartono jauh dari kata mewah.

Dia tinggal sederhana di rumahnya yang berdinding kayu di Jalan Halmahera Nomor 98 Kelurahan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.

Ia tinggal bersama sang istri tercinta, Damiyati, pensiunan guru SD setempat.

Baca juga: Mendikbud: Lagu Sartono Inspirasi untuk Muliakan Guru

Belajar musik otodidak

Damiyati menceritakan, Sartono mempelajari musik dan alat musik musik secara otodidak.

Sartono adalah guru seni musik yang belajar sendiri dari berbagai pengetahuan.

Pada tahun 1978, Sartono adalah satu-satunya guru seni musik yang bisa membaca not balok di wilayah Madiun.

"Itu semua ia pelajari sendiri, tanpa mengenyam pendidikan tinggi tentang musik," tutur Damiyati.

Bahkan karena keterbatasan alat musik yang ia punyai, lanjut Damiyati, lagu "Hymne Guru" yang saat ini sangat terkenal itu, ia ciptakan dengan bersiul sambil menuliskan nada dan liriknya ke dalam catatan kertas.

Sartono, Pencipta Lagu Hymne GuruHARIAN KOMPAS/ARDUS M SAWEGA (ASA) Sartono, Pencipta Lagu Hymne Guru

Sartono memulai kariernya sebagai guru seni musik pada tahun 1978.

Ia adalah guru di sebuah yayasan swasta yang mengajar di SMP Katolik Santo Bernardus, Kota Madiun.

Sartono purnatugas dari sekolah tersebut pada tahun 2002.

"Selama bertugas, gajinya sangat pas-pasan, bahkan tidak banyak. Bapak pernah menerima gaji hanya Rp 22.000 per bulan waktu itu, kemudian bertahap naik hingga Rp 60.000 per bulan. Penghasilan tersebut disesuaikan dengan jam mengajar Bapak," ungkap Damiyati.

Baca juga: Hari Guru Nasional 2020, Ini Link Download Logo, Tema, dan Sejarahnya

Lomba lagu pendidikan

Kecintaannya pada musik telah membuat Sartono menciptakan beberapa buah lagu.

Bertepatan dengan momentum hari Pendidikan Nasional pada tahun 1980, Sartono mengikuti lomba mencipta lagu tentang pendidikan.

Dari ratusan peserta, lagu "Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa", ciptaannya, berhasil menjadi pemenang.

Selain mendapatkan sejumlah uang sebagai pemenang, Sartono bersama sejumlah guru teladan lainnya di seluruh Indonesia dikirim ke Jepang untuk studi banding.

Meski karyanya sangat fenomenal dan dinyanyikan oleh hampir semua orang di negeri ini, dia disebut-sebut tidak pernah menerima sepeserpun royalti atas hasil karyanya tersebut.

Perhatiannya yang demikian serius dalam dunia pendidikan dan pengabdiannya sebagai guru membuahkan penghargaan dari Mendikbud saat itu Yahya A Muhaimin.

Baca juga: Hari Guru Sedunia, Siswa: Senyum dan Energi Kalian Jadi Penyemangat Kami...

Panggilan hidup

Menurut Sartono yang lahir di Madiun pada 29 Mei 1936 itu, menjadi guru di sebuah yayasan dengan penghasilan yang pas-pasan adalah panggilan hidup yang harus dihadapi dengan sabar.

Meski demikian, melalui istrinya, Sartono pernah berharap agar pemerintah terus berupaya meningkatan kesejahteraan guru di Tanah Air ini.

Demikianlah sosok Sartono, pencipta lagu Hymne Guru.

Meski nasibnya lebih mirip seperti lagu gubahannya sendiri, yakni sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang terlupakan dan tak dikenal, ia tetap hidup bersahaja.

Hingga akhir hayatnya, Sartono tetap hidup sederhana dengan istrinya. Pasangan ini tetap hidup bahagia meski tidak memiliki keturunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com