Dikutip dari Reuters, Eropa sempat menikmati penurunan tingkat infeksi yang sekarang melonjak lagi.
Data dari Reuters menunjukkan, Jerman dan Perancis pada Sabtu (21/11/2020), mengalami peningkatan kasus sebanyak 33.000, Swiss dan Austria memiliki ribuan kasus setiap hari, dan Turki melaporkan rekor 5.532 infeksi baru.
Nabarro menyindir langkah Swiss yang sudah kembali mengizinkan warganya untuk bermain ski, sementara negara Alpen lainnya seperti Austria telah menutup resor.
Menurut Nabarro, Swiss dapat mencapai tingkat penyakit dan kematian yang sangat tinggi.
"Begitu tingkat infeksi menurun, maka kita bisa bebas seperti yang kita inginkan. Tapi sekarang? Haruskah resor ski dibuka? Dalam kondisi apa?," kata Nabarro.
Baca juga: Dari Korsel hingga Jepang, Mengapa Flu Burung Kembali Mewabah?
Nabarro memuji tanggapan negara-negara Asia seperti Korea Selatan, di mana penularannya sekarang relatif rendah.
"Orang-orang terlibat sepenuhnya, mereka mengambil kebijakan yang mempersulit penyebaran virus. Mereka menjaga jarak, memakai masker, mengisolasi diri saat sakit, mencuci tangan, dan mereka melindungi kelompok yang paling terancam," jelasnya.
Nabarro juga mengatakan Asia tidak melonggarkan pembatasan terlalu dini.
"Anda harus menunggu sampai jumlah kasus berkurang dan tetap rendah. Reaksi Eropa tidak lengkap," katanya.
Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir