Sejauh ini, menurut dia, proses tersebut berjalan dengan baik.
"Saya lebih memilih pusat vaksinasi yang siap beberapa hari lebih awal, dibandingkan vaksin yang telah disetujui namun tidak segera digunakan," kata Spahn.
Spahn menyebutkan, Jerman telah berhasil mengamankan 300 juta dosis vaksin yang diperoleh melalui Komisi Eropa, dan kontrak bilateral.
Dia menambahkan, jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan Jerman dan masih akan ada sisa untuk berbagi dengan negara-negara lain yang membutuhkan.
Berdasarkan laporan Telegraph, Minggu (22/11/2020), Inggris disebut akan memberikan izin penggunaan vaksin Pfizer pada pekan ini, lebih cepat dari Amerika Serikat.
Mengutip sumber-sumber pemerintah, otoritas Inggris akan memulai penilaian resmi vaksin tersebut.
Sementara itu, Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) telah diberitahu untuk siap mengelola vaksin sebelum 1 Desember.
Namun, belum ada komentar dari Departemen Kesehatan Inggris tentang kapan vaksinasi pertama akan diberikan.
Seorang juru bicara mengatakan, proses perizinan oleh regulator medis Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) tidak tergantung pada pemerintah dan akan memakan waktu selama yang diperlukan untuk meninjau data akhir dari Pfizer.
“Sejumlah besar perencanaan telah dilakukan untuk memastikan layanan kesehatan kami siap untuk meluncurkan vaksin Covid-19,” tambah juru bicara itu.
Inggris secara resmi meminta regulator medisnya, MHRA, minggu lalu untuk menilai kesesuaian vaksin Pfizer-BioNTech.
Inggris telah memesan 40 juta dosis dan berharap memiliki 10 juta dosis, cukup untuk melindungi 5 juta orang, yang akan tersedia pada akhir tahun jika regulator menyetujuinya.
Baca juga: Belanda Duduki Peringkat Teratas Kecakapan Bahasa Inggris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.