Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zeena Ali, Polwan Pertama di Selandia Baru yang Memakai Hijab

Kompas.com - 18/11/2020, 17:45 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepolisian Selandia Baru resmi memperkenalkan hijab sebagai bagian dari seragam kepolisian.

Hal ini dilakukan untuk menggugah minat perempuan Muslim di negara itu untuk bergabung dengan kepolisian.

Dilansir dari BBC, Rabu (18/11/2020) anggota baru kepolisian, Zeena Ali, akan menjadi petugas pertama yang mengenakan jilbab.

Kepolisian Selandia baru mengatakan, tujuan mereka menyertakan hijab sebagai bagian dari seragam adalah untuk menciptakan lingkungan inklusif yang mencermikan keragaman masyarakat Selandia Baru.

Baca juga: Polisi Selandia Baru Perkenalkan Hijab sebagai Seragam Resmi Mereka

Inggris dan Skotlandia

Sebelumnya, langkah serupa juga telah ditempuh oleh Kepolisian Metropolitan di London, Inggris, dan Kepolisian Skotlandia.

Di Inggris, kebijakan itu telah diterapkan sejak 2006, sedangkan Kepolisian Skotlandia mengikutinya pada 2016.

Sementara itu di Australia, Maha Sukkar dari Kepolisian Victoria juga mengenakan hijab pada 2004.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh New Zealand Police ???? (@newzealandpolice)

Proses panjang

Kepolisian Selandia Baru mengatakan, proses untuk menyertakan hijab sebagai bagian dari seragam telah dimulai sejak akhir 2018, yang berawal dari permintaan salah satu staf polisi.

Zeena Ali adalah orang pertama yang meminta agar dia diizinkan mengenakan hijab sebagai bagian dari seragamnya.

Dia kemudian diundang untuk ambil bagian dalam proses penyusunan kebijakan ini.

Perempuan, yang lahir di Fiji dan pindah ke Selandia Baru saat kecil ini mengatakan kepada New Zealand Herald, dia memutuskan untuk bergabung dengan polisi setelah serangan teror di Christchurch, 15 Maret 2019 lalu. 

"Saya menyadari lebih banyak perempuan Muslim dibutuhkan di kepolisian, untuk hadir dan membantu masyarakat," katanya kepada New Zealand Herald.

"Senang rasanya bisa mengenakan hijab sebagai bagian dari seragam. Saya pikir, dengan adanya hal ini akan lebih banyak perempuan Muslim yang ingin bergabung dengan kepolisian," imbuhnya.

Baca juga: Ingin Kuliah ke Selandia Baru? Yuk, Ikut Pameran Pendidikan Virtual Ini

Menghormati keragaman

Dilansir dari New Zealand Herald, Rabu (11/11/2020) menghargai keragaman adalah salah satu dari enam nilai inti Polisi Selandia Baru, di samping profesionalisme, rasa hormat, integritas, empati, dan komitmen terhadap suku Maori dan Perjanjian Waitangi.

"Kami membutuhkan orang-orang dengan berbagai keterampilan, latar belakang dan tingkat pengalaman. Keragaman sangat penting agar kami dapat melayani kebutuhan komunitas Selandia Baru secara efektif sekarang dan di masa depan," kata Kepolisian Selandia Baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com