Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor Kasus Baru Covid-19 Tertinggi Global, 660.000 Kasus dalam Sehari

Kompas.com - 16/11/2020, 10:25 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menunjukkan rekor kasus harian tertinggi dari Covid-19 selama akhir pekan.

Angka pada Sabtu (14/11/2020) menunjukkan adanya 660.905 kasus Covid-19 yang dilaporkan ke badan PBB ini.

Angka tersebut menjadi rekor baru tertinggi.

Jumlah kasus baru tersebut telah mengalami peningkatan dari hari sebelumnya, Jumat (13/11/2020), di mana jumlah kasus yang dicatatkan adalah sebanyak 645.410.

Kasus harian pada hari Jumat itu juga telah melewati rekor kasus harian tertinggi sebelumnya yang dicatatkan pada 7 November lalu, yaitu sebanyak 614.013.

Dalam jumlah kasus harian terbaru yang dilaporkan, kontribusi terbesar berasal dari wilayah Amerika, yaitu dengan 269.225 kasus.

Baca juga: Update Corona Dunia 16 November: 54,7 Juta Orang Terinfeksi | AS Catatkan 11 Juta Kasus

Pola peningkatan kasus

Melansir New Straits Times, Senin (16/11/2020), pola kasus yang dilaporkan kepada WHO setiap minggunya cenderung memuncak pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Adapun penurunan biasanya dicatatkan sekitar hari Selasa dan Rabu.

Menurut WHO, sejauh ini, ada lebih dari 53,7 juta kasus virus corona yang telah dikonfirmasi sejak awal pandemi.

Selain itu, 1,3 juta nyawa telah terenggut akibat Covid-19.

Ada 9.928 kasus kematian yang dilaporkan kepada WHO pada Kamis (12/11/2020), 9.657 kematian pada Jumat (13/11/2020), dan 9.924 kematian pada Sabtu (14/11/2020).

Laporan kematian tersebut membuat pertama kalinya dicatatkan lebih dari 9.500 kasus kematian selama tiga hari berturut-turut.

"Tidak ada negara yang bisa mengatakan telah memiliki persiapan yang baik untuk Covid-19 atau bahwa tidak ada pelajaran yang perlu dipetik," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: Keberhasilan Vaksin Corona Pfizer Disebut Bisa Tingkatkan Vaksinasi

Jalan masih panjang

Melihat kondisi pandemi dan peningkatan kasus saat ini, Tedros memperingatkan, jalan yang harus dilalui untuk mengendalikan virus secara global masih panjang.

Masih banyak upaya yang harus dilakukan untuk dapat mengendalikan penyebaran virus corona ini.

Ia mengapresiasi perkembangan yang cepat dalam uji keamanan dan keefektifan kandidat vaksin, tetapi ia juga menekankan bahwa virus juga dapat dikendalikan tanpa harus menunggu vaksin.

"Dunia tidak dapat hanya bergantung pada satu cara untuk lepas dari masalah ini dan mengabaikan faktor-faktor lainnya. Kita harus bersama-sama melakukan segala cara yang efektif untuk mengontrol virus ini," kata Tedros.

Menurut dia, virus corona sendiri belum mengalami perubahan yang signifikan dan diperlukan langkah secara cepat untuk segera menghentikan penyebarannya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Macam-macam Penularan Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com